TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Deal, Dua Negara Ini Tertarik Ikut Proyek Pengembangan  MRT Jakarta

Kerja sama ini tercipta berkat G20 lo!

Penandatanganan MoU antara Indonesia Jepang dan Inggris (Dok. DJKA)

Bali, IDN Times – Dua negara yaitu Jepang dan Inggris, menyatakan minatnya untuk berpartisipasi pada proyek pengembangan angkutan massal perkotaan MRT Jakarta. Pada Senin (14/11), telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dengan Jepang dan Inggris, yang berlangsung di Bali.

Penandatanganan ini dihadiri oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri untuk Kerja Sama Luar Negeri Jepang Satoru Mizushima, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, serta PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Baca Juga: 10 Fasilitas yang Tersedia di Stasiun MRT Jakarta, Sudah Tahu?  

1. Penandatanganan MoU strategis

Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins (Dok. DJKA)

Ada dua nota kesepahaman yang ditandatangani. Pertama adalah Memorandum of Cooperation (MoC) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang tentang kelanjutan pembangunan MRT Jakarta East-West Line Phase 1. Kedua, Letter of Intent (LoI) antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Inggris tentang Kerja Sama Pembangunan MRT Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Menhub mengatakan, saat ini banyak negara yang berkeinginan untuk melakukan investasi membangun infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya MRT. “Jepang dan Inggris merupakan dua mitra strategis Indonesia yang telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi,” ucap Menhub Budi.

2. Momen G20 gaet kerja sama antar negara

Upacara pembukaan G20 Indonesia (g20.org)

Menhub menjelaskan, momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 tahun ini dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN. Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan di tengah keterbatasan APBN.

Pemerintah berharap MoU menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta. Hal ini dapat menjadi solusi mengurangi kemacetan dan juga sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan, sehingga mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.

“Saat ini DKI Jakarta dinilai sebaga kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan. Tempat-tempat lain yang sekarang sedang akan dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali.” tutur Menhub.

Baca Juga: Mudik Naik Kereta, Cek Harga Tiket Kereta Api Jakarta-Surabaya 2022

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya