Kementan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier di Blitar
Banyak kebocoran di saluran tersier
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Blitar, IDN Times - Pembenahan infrastruktur pertanian berupa Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk mengairi lahan sawah seluas 50 hektar (Ha) di Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Pekerjaan yang dilakukan bersama secara padat karya oleh Kelompok Tani (Poktan) Rukun Santoso I untuk mengatasi banyak kebocoran pada saluran tersier, mengakibatkan air tidak bisa mengalir sampai hilir.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, perbaikan jaringan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dengan rata-rata produksi 5 ton/ha.
"Kebutuhan air dalam usaha tani sangatlah penting, aliran-aliran air dari sumber air yang tidak bisa sampai ke lahan sawah dan tidak dapat dimanfaatkan oleh petani dapat dibantu alirannya melalui jaringan irigasi tersier. Oleh karena itu, jaringan irigasi tersier adalah komponen mutlak dalam sistem irigasi," tegas Mentan SYL, Selasa (4/4/2023).
Baca Juga: Tingkatkan Produksi, Kementan Siap Dampingi Petani di Maros Akses KUR
1. Peningkatan pada indeks tanam petani
Mentan SYL menambahkan, jaringan irigasi tersier inilah yang masuk ke wilayah persawahan dan langsung berhubungan dengan para petani. Efek yang langsung dirasakan petani adalah, adanya penambahan Indeks Tanam.
“Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani, yang sebelumnya hanya sekali setahun menjadi dua kali,” katanya.
Baca Juga: Keren, Kegiatan RJIT Kementan Mampu Mempercepat Tanam di Melawi