TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap, Kelompok Inilah yang Memenangkan Agus dalam 5 Kali Survei

Kelompok ini jumlahnya cukup banyak

Wahyu Putro/ANTARA FOTO

Survei Litbang Kompas yang dirilis pekan lalu semakin mengukuhkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai "pemenang" Pilkada DKI versi lembaga survei. Survei itu kembali menempatkan mereka pada urutan teratas dalam tingkat keterpilihan atau elektabilitas. Survei itu juga merupakan keunggulan yang kelima Agus-Sylvi atas dua pasangan lainnya.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan bahwa kemenangan Agus- Sylvi tak bisa dilepaskan dari peran pemilih tradisional. Dikutip dari Republika.co.id, pemilih tipe ini jumlahnya jauh lebih banyak daripada jenis pemilih rasional.

Baca juga: Hasil Survei Kelima Dikeluarkan, Litbang Kompas Unggulkan Agus-Sylvi

Faktor Jawa dan Betawi.

Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

Menurut Siti, pemilih tradisional adalah mereka yang memilih berdasarkan afiliasi atau keterkaitannya dengan partai, suku, agama dan dimensi lainnya. Para pemilih tradisional memilih mereka karena berasal dari dua suku besar di Jakarta yaitu Jawa dan Betawi. Saat ini, kata dia, jumlah populasi suku Jawa di Jakarta mencapai 35 persen. Adapun warga Betawi sebanyak 28 persen.

Golongan muda, perempuan dan PNS.

Tempo.co

Selain pemilih tradisional, pasangan Agus-Sylvi juga didukung oleh perempuan, Pegawai Negeri Sipil dan kalangan muda. Tiga kelompok ini lebih condong memilih Sylvi karena sesuai dengan latar belakangnya sebagai perempuan yang berprofesi sebagai pejabat negara. Adapun generasi muda, kata Siti, dianggap terwakili oleh sosok Agus yang masih cukup muda dibandingkan calon lainnya.

Pemilih rasional menunggu paparan visi misi.

Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO

Sebaliknya, pemilih dengan tipe rasional lebih memerhatikan perilaku para pasangan calon selama masa kampanye. Mereka baru akan menentukan pilihan setelah mengetahui karakter pasangan calon dan program kerja semasa kampanye.

Baca juga: Ahok Diprediksi Kalah Telak Jika Pilkada DKI Dilakukan 2 Putaran

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya