Merapi Alami Letusan Freatik, Ini Penjelasan BNPB
Ada 120 orang yang sedang mendaki
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman dilaporkan meletus freatik pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.32 WIB. Letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Selain gemuruh, letusan itu juga melontarkan abu vulkanik, pasir dan material lainnya.
1. Letusan terjadi karena dorongan uap air
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa letusan freatik terjadi terjadi akibat dorongan tekanan uap air yang terjadi akibat kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi. Jenis letusan ini tidak berbahaya dan dapat terjadi kapan saja pada gunung api aktif. "Biasanya letusan hanya berlangsung sesaat. Gunung Merapi sebelumnya pernah terjadi letusan freatik," katanya dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Gemuruh dan Asap Teramati dari Gunung Merapi, Apa yang Terjadi?