Misteri Wanita Berkemban Merah, Penghuni Padepokan Jugala Raya Bandung
Banyak sosok wanita penari menghuni padepokan ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sempat bersinar sebagai tempat belajar menari jaipongan dan juga melakukan rekaman suara, Padepokan Jugala Raya di Bandung, Jawa Barat kini hanya tinggal nama. Bangunan padepokan itu terbengkalai.
Padepokan Jugala Raya dibangun oleh Gugum Gumbira Tirasondjaja karena resah melihat kondisi kehidupan seni tradisi di Jawa Barat. Secara bertahap, Gugum pun membangun dan melahirkan sebuah bentuk tarian yang kini bernama jaipongan.
Lambat laun, bangunan padepokan ini sudah tidak digunakan lagi, sehingga bangunan ini menjadi terbengkalai, meski di dalamnya masih banyak peralatan kesenian.
Layaknya bangunan tidak berpenghuni, Padepokan Jugala Raya pun kini berpindah tangan ditempati oleh banyak makhluk gaib. Berbagai macam bentuk makhluk gaib yang menghuni padepokan ini, mulai dari yang menyeramkan hingga yang terlihat santun. Berikut penelusuran tim PM:AM IDN Times, Bayu dan Doel, dalam episode 6 season 3.
Baca Juga: Misteri Pulau Bidadari, Keganjilan Benteng Martello Terekam Kamera!
1. Sosok raksasa bertanduk dan bertaring menjaga ruang studio rekaman
Di dalam padepokan ini terdapat ruang studio rekaman yang sudah lama tidak digunakan. Dulu, studio rekaman ini digunakan oleh Jugala Recording untuk rekaman.
Seperti halnya ruang studio rekaman, ruangan ini dibuat kedap suara. Hingga kini, di dalam studio rekaman itu terlihat masih banyak peralatan rekaman dan terdapat pemisah antara ruang rekaman dengan ruang untuk mengontrol audio.
Ketika memasuki ruang studio rekaman ini, Bayu merasakan dan melihat sosok raksasa penjaga ruangan studio. Sosok raksasa ini memiliki tanduk dan mata berwarna merah. Sosok ini juga memiliki gigi taring dan memakai baju hijau lengan pendek. Terlihat kedua tangan dan kakinya berukuran sangat besar, tidak seperti sosok lainnya di Padepokan Jugala.
“Modelnya agak beda dari yang lain, akhirnya kalau yang ini memang menjaga ya jadi beda dari yang lain,” ujar Bayu.
Baca Juga: Misteri Bangunan Tua di Bawah Stasiun Bekasi, Ada 5 Lengkungan Unik