TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakai Jubah Hitam Saat Penusukan, Syekh Ali Jaber Sudah dapat Firasat?

Syekh Ali Jaber tak ingin kasus ini dikaitkan dengan lainnya

Syekh Ali Jaber. (Youtube.com/TAWAF TV)

Jakarta, IDN Times - Penusukan Syekh Ali Jaber di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, masih ramai diperbincangkan masyarakat. Kejadian itu berlangsung Minggu, 13 September 2020 sekitar pukul 16.30 WIB, saat Ali Jaber mengisi acara wisuda khatam Al-Qur'an.

Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda berinisial AA (27), yang menyebabkan lengan  kanannya terluka. Akibatnya, pendakwah asal Madinah, Arab Saudi itu harus menerima enam jahitan di bagian dalam dan empat jahitan di bagian luar lengan.

“Saya merasa kalau di posisi masih diam saat itu, apalagi kepala saya masih ke arah kiri, sudah jelas, sudah habislah. Ke leher, karena posisinya saya masih duduk dan dia berdiri,” ujar Syekh Ali Jaber yang dikutip dari Deddy Corbuzier Podcast, Jumat (18/9/2020).

Baca Juga: [BREAKING] Jalan Tamin Ditutup 2 Km Jelang Rekonstruksi Kasus Syekh Ali Jaber

1. Memakai jubah hitam saat kejadian, sebuah kebiasaan yang jarang dilakukan Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber bersama Gus Miftah dan Dedy Corbuser

Dalam podcast itu, Syekh Ali Jaber hadir bersama Gus Miftah yang ikut memberikan kesaksian atas kejadian penusukan tersebut.

Dituturkan, saat kejadian Syekh Ali Jaber mengenakan jubah hitam, sebuah kebiasaan yang sangat jarang dilakukan. Syekh Ali menyatakan, sudah cukup lama dia tidak mengenakan jubah hitam. Dalam ingatannya, terakhir mengenakan jubah hitam ketika mengisi kultum di salah satu siaran televisi.

Ternyata dengan jubah hitam itu membuat darah yang mengucur dari lengan Sykeh Ali tidak terlalu kentara dilihat oleh jemaah.

"Kalau pakai jubah putih, jemaah akan trauma dan panik melihat darah yang banyak itu. Pakai baju hitam saja kelihatan kalau baju saya basah saat itu," ujar Syekh Ali Jaber.

Gus Miftah menyebut jika penggunaan jubah hitam itu sebagai firasat. “Setelah sekian lama beliau gak pakai jubah hitam, kok pas hari itu beliau memakai jubah hitam, padahal biasanya putih Syekh,” ujar Gus Miftah.

2. Syekh Ali Jaber tidak ingin kasus penusukan ini dikaitkan dengan kasus lainnya

Tersangka Penusukan Syekh Ali Jaber, Alpin Andrian (IDN Times/Martin L Tobing)

Syekh Ali menegaskan, kasus penusukan ini jangan dikaitkan dengan isu lainnya seperti isu terorisme dan isu politik.

“Memang betul, saya anggap ini kasus pribadi saya. Saya anggap ini kejadian karena takdir Allah, saya tidak mau dikaitkan dengan gerakan mana pun, politik atau isu mana pun,” ujar Syekh Ali Jaber.

Bila dikaitkan dengan kasus lainnya, Syekh Ali Jaber menilai ini justru menjadi perilaku berburuk sangka atas seseorang atau kelompok lainnya.

Syekh Ali Jaber menyerahkan kepada polisi untuk menuntaskan kasus ini. Bagi Syekh Ali Jaber, ketika seseorang bereaksi terhadap takdir dari Allah SWT, tidak akan ada yang berubah. Karena itu, Syekh Ali lebih memilih untuk diam dan tetap bersyukur.

Baca Juga: [BREAKING] Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok

Baca Juga: Meninggal, 12 Potret Kenangan Syekh Ali Jaber dengan Artis dan Tokoh

Baca Juga: Tersangka Penikaman Syekh Ali Jaber Peragakan 17 Adegan Rekonstruksi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya