TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Masih Pakai Rapid Test, Gugus Tugas: Alat PCR Belum Memadai

Bio Farma diminta untuk terus meningkatkan produksi PCR

Rapid tes pekerja media di LKBN Antara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memberikan penjelasan mengapa hingga hari ini Indonesia masih melalukan tes cepat (rapid test) meskipun tingkat keakuratannya tes tersebut tidak maksimal.

Wiku mengatakan fungsi tes cepat sebagai penapisan (screening) awal kepada masyarakat yang berpotensi tinggi tertular virus dari orang lain yang telah positif terpapar COVID-19.

1. Rapid test masih digunakan karena jumlah alat PCR belum memadai

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito (YouTube.com/BNPB Indonesia)

Selain itu, lanjut dia, penapisan perlu dilakukan karena kemampuan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) di Indonesia jumlahnya belum cukup memadai.

“Meskipun sudah naik drastis alat tesnya bisa kemampuannya sampai 20 ribu sehari, tapi tetap saja gak cukup untuk kepentingan Indonesia yang besar. Maka dari itu penapisan tetap perlu dilakukan dengan rapid test. Terbatas saja menggunakan rapid testnya. Karena yang paling penting kan pake PCR,” kata Wiku saat dihubungi IDN Times, Selasa (23/6).

2. Jika alat PCR telah memadai, maka tidak lagi ada rapid test

Rapid tes pekerja media di LKBN Antara (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Ia menjelaskan, pemerintah saat ini terus menggenjot produksi massal tes PCR, agar bisa maksimal menangani pandemik ini. Jika jumlah tes PCR nantinya telah memadai, maka tes cepat tidak akan digunakan lagi oleh pemerintah dalam mendiagnosa pasien COVID-19.

“Kalau nanti sudah kemampuannya bagus ya semuanya bisa pake itu gak usah pake rapid test. Tapi ini belum seluruh daerah di Indonesia seperti itu, makanya ada rapid test untuk memastikan yang traveling atau siapapun yang sedang berkepentingan itu bisa tahu bahwa dirinya itu positif atau negatif melalui rapid test,” ujarnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Tertular Virus Corona dari Ibu yang Sudah Meninggal 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya