Insiden Matikan Mikrofon, Pengamat: Kepemimpinan Puan Belum Matang
Pemimpin yang matang harus terbuka pada suara anggotanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Insiden mematikan mikrofon pada saat sidang pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja, yang dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani pada Senin (5/10/2020) lalu menjadi sorotan publik.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, insiden tersebut menunjukkan kepemimpinan Puan kurang matang dalam memimpin sebuah organisasi besar kerakyatan.
Baca Juga: Puan Diduga Matikan Mikrofon Saat Demokrat Bicara, Ini Penjelasan DPR
1. Pemimpin yang matang harus terbuka pada suara anggotanya
Lucius pun sangat menyesalkan adanya peristiwa itu. Sebagai seorang pemimpin, Puan seharusnya bisa mendengarkan aspirasi yang disuarakan anggota di bawahnya.
“Insiden mematikan mik pada saat paripurna yang jelas menunjukkan kualitas kepemimpinan Puan yang belum matang. Pemimpin yang matang itu mestinya harus terbuka pada suara anggota, dan bahkan harus siap berargumentasi dengan anggota,” kata Lucius saat dihubungi IDN Times, Jumat (9/10/2020).
Baca Juga: Azis Syamsudin Akui Suruh Puan Maharani Matikan Mikrofon Demokrat