TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kampanye Benci Produk Asing, Jokowi: Gitu Aja Kok Rame

Jokowi minta produsen Indonesia perbaiki kualitas produknya

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberikan respons terhadap kampanye benci produk asing yang disampaikannya. Dia mengeluhkan banyaknya komentar masyarakat terkait ajakannya tersebut.

“Kemarin saya sampaikan untuk cinta produk Indonesia, untuk bangga terhadap produk Indonesia. Dan boleh saja ngomong tidak suka pada produk asing, masa gak boleh gak suka pada produk asing, kan boleh saja. Gitu aja rame,” kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional XVII HIPMI 2021 di Istana Bogor, Jumat (5/3/2021).

Baca Juga: Ajakan Jokowi: Cintai Produk Dalam Negeri, Benci Produk Asing!

1. Jokowi minta produsen Indonesia perbaiki kualitas produknya

Produk-produk yang dipamerkan di Pop Up Store vol 2 (IDN Times/Indah Permata Sari)

Jokowi menjelaskan kampanye benci produk asing digaungkan demi menjaga loyalitas masyarakat terhadap barang produksi dalam negeri.

Namun, di sisi lain, ia meminta produsen dalam negeri untuk dapat memberikan harga yang kompetitif serta kualitas barang terbaik. Hal tersebut perlu dilakukan agar masyarakat mau membeli produk buatan anak bangsa.

“Memperbaiki packaging-nya, memperbaiki desainnya agar bisa mengikuti tren. Kita juga senang kalau dulu kita banyak impor, misalnya impor biji plastik sekarang sudah bisa diproduksi di dalam negeri,” ujar Jokowi.

2. Jokowi tak ingin ada proyek pemerintah yang menggunakan barang impor

Ilustrasi pembangunan tol. ANTARA FOTO/Irfan Anshori

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun mengajak Kementerian/Lembaga dan BUMN untuk memperbesar tingkat komposisi dalam negeri (TKDN) dalam setiap proyek pemerintah. Jokowi ingin mengunci barang impor dalam setiap proyek BUMN agar permintaan produk dalam negeri meningkat. 

“Pipa kita sudah bisa produksi, (tapi) masih impor. Saya bilang gak boleh ini, gak boleh. Dan ini harus dimulai benar-benar berani memulai paling tidak dari pemerintah dan dari BUMN itu sudah gede sekali angkanya,” tuturnya.

Baca Juga: Jokowi Andalkan Investasi Genjot Ekonomi RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya