Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Memiliki modal besar dalam menjalankan sebuah roda bisnis menjadi sangat penting bagi sebagian orang. Karena dengan modal tersebut, dianggap bisa mengembangkan bisnis sesuai yang dikehendaki.
Namun, hal tersebut dipatahkan oleh Danu Sofwan. CEO PT Warisan Kuliner Indonesia ini mampu memulai usahanya hanya dengan bermodalkan Rp300 ribu saja.
Baca Juga: Bisa Jadi Solusi! Merintis Usaha Sendiri saat Dirumahkan tanpa Gaji
1. Memutar modal Rp300 ribu dengan berjualan kaos kaki
CEO PT Warisan Kuliner Indonesia Danu Sofwan (Instagtam Danu_Sofwan) Bisnis pertama Danu dimulai dari membuka gerai minuman tradisional yang ia beri nama Radja Cendol (Randol).
“Modal Rp300 ribu padahal butuh biaya Rp5 juta. Kita lihat berbagai celah yang bisa kita lakuin sambil jualan kaos kaki ke teman-teman sampai dapat Rp500 ribu. Saya puter (modal) buat bikin gerobak dulu,” kata pria yang kerap disapa Danu saat berbincang dalam live Instagram dengan IDN Times, Selasa (19/5).
2. Danu melihat banyak potensi besar yang belum digali dari bisnis kuliner tradisional
CEO PT Warisan Kuliner Indonesia Danu Sofwan (Instagtam Danu_Sofwan) Kejelian Danu dalam menangkap peluang bisnis itu terinspirasi dari minimnya orang-orang yang ingin melestarikan kuliner tradisional seperti cendol.
Melihat adanya potensi besar di bisnis tersebut, Danu membuat sejumlah terobosan baru dengan membuat kemasan yang menarik dan komposisi baru dalam sajiannya, misal mengganti santan dengan susu.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
“Aku gak bisa bikin cendol, gak doyan amat sama cendol, tapi aku lihat peluang. Tahun 2012 hype bazzar kuliner, tapi jarang banget ada produk tradisional yang diangkat oleh penjual anak muda,” ujarnya.
3. Randol telah memiliki 800 cabang di Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri
CEO PT Warisan Kuliner Indonesia Danu Sofwan (Instagtam Danu_Sofwan) Dengan kegigihannya, saat ini ia telah memiliki 800 gerai yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Bahkan hingga ke mancanegara, salah satunya Hong Kong.
Tidak puas sampai di Randol saja, Danu terus mengepakkan sayapnya di industri kuliner tradisional dengan membuka Es Teh Indonesia. Lagi-lagi, tujuan Danu membuat usaha tersebut karena ingin melestarikan kebudayaan dan warisan leluhur.
Baca Juga: Mengais Rupiah dari Bisnis Makanan Rumahan di Tengah Pandemik COVID-19