Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah tertunda selama lebih dari 1,5 tahun, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memberikan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: Zulkifli Hasan Minta Bertemu Megawati, PAN Akan Dukung Jokowi di Pilpres 2019?
1. Megawati sosok yang berpengaruh di Indonesia
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean Gelar kehormatan ini akan diberikan bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Kamis, 8 Maret 2018 di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
“IPDN memberikan gelar doktor kehormatan sebagai pengakuan kenegarawanan Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau sosok yang berpengetahuan luas mengenai politik dan pemerintahan, serta konsisten menegakkan demokrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Gubernur IPDN Ermaya Suradinata, Rabu (7/3).
2. Megawati sosok yang berkarakter
ANTARA FOTO/Rosa Panggabean Ermaya mengatakan bukan sebuah kebetulan pihaknya memberikan gelar doktor kehormatan kepada Megawati pada Hari Perempuan Internasional, yang diperingati setiap 8 Maret itu.
“Ibu Megawati Soekarnoputri benar-benar kokoh dalam prinsip, bersikap tegas, dan selama memimpin, seluruh jajaran Kabinet Gotong Royong bekerja dengan tenang, karena beliau selalu tegas mengambil tanggung jawab terhadap berbagai persoalan penting," kata dia.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Pemberian gelar pada Megawati disambut baik PDI Perjuangan
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh civitas akademika IPDN atas penghargaan yang telah diberikan kepada Megawati.
Hasto menyebutkan, gelar Doktor Honoris Causa dari IPDN ini adalah gelar kehormatan ketujuh yang diterima putri sang Proklamator Bung Karno.
"Gelar kehormatan dalam bidang politik pemerintahan tersebut sebagai pengakuan atas jasa Ibu Megawati Soekarnoputri, yang mampu menjalankan politik pemerintahan yang demokratis, stabil, dan efektif di dalam menjalankan agenda reformasi. Termasuk mengatasi berbagai krisis multidimensional saat itu,” kata dia.
Baca juga: FOTO: Kedekatan Susi Pudjiastuti dan Megawati Saat Hadiri Ngaben di Bali