TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

RSPI Sulianto Saroso Rawat Satu Pasien Suspect Virus Corona

Pasien dirawat di ruang isolasi

Ilustrasi petugas medis menggunakan pakaian hazmat (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso merawat satu pasien yang diduga terjangkit virus corona. Saat ini, pasien tersebut tengah mendapatkan perawatan secara intensif di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.

Gejala yang dialami oleh pasien itu adalah demam di atas 38 derajat, radang tenggorokan disertai flu dan batuk.

“Tapi itu belum positif,” kata Humas RSPI Sulianti Saroso saat dihubungi IDN Times, Jumat (24/1).

Baca Juga: Virus Corona Bikin Indeks Global Hingga Minyak Dunia Rontok 

1. Hasil tes baru diketahui dua hari lagi

Ilustrasi infeksi virus corona di Taiwan. focustaiwan.tw

Sebelumnya, Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso, Diani Kusumawardani kepada awak media mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian tes. Hasil tes tersebut baru selesai diidentifikasi setelah dua hari kemudian.

“Memang ada serangkaian tes yang dilakukan yakni mengambil sampel cairan hidung, tenggorok untuk diperiksa dan dua hari baru akan keluar hasilnya,” ujarnya.

Pagi ini sekitar Pukul 08.00 WIB RSPI Sulianti Saroso mengadakan konferensi Pers terkait salah satu pasien yang diduga terjangkit virus corona.

Virus corona belakang ini menjadi perhatian publik karena dinilai sangat berbahaya karena penyebarannya yang mudah melalui udara.

2. WHO belum tetapkan kondisi darurat

Para penumpang memakai masker terlihat di ruang tunggu untuk kereta menuju Wuhan di Stasiun Kereta Api Beijing Barat, menjelang Tahun Baru Imlek di Beijing, Tiongkok, pada 20 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Badan kesehatan dunia WHO mengatakan bahwa saat ini masih "agak terlalu dini" untuk mengumumkan situasi darurat kesehatan global setelah virus corona menewaskan puluhan orang dan menginfeksi lebih dari 600 lainnya.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui konferensi pers pada Kamis waktu Jenewa (23/1) usai para pakar melakukan pertemuan. Tiongkok sendiri memutuskan menutup dua kota, yaitu Wuhan dan Huanggang, yang masing-masing berpenduduk 11 juta dan tujuh juta.

Baca Juga: 25 Tewas Akibat Virus Corona di Tiongkok, Mayoritas Berusia Lanjut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya