TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pawai Anak TK 'Bersenjata', KPAI: Jangan Buat Lucu-lucuan

Simbolisasi paham radikal berbahaya bagi anak

Facebook/Gatotkoco.alkhottoth

Surabaya, IDN Times - Kostum karnaval anak-anak TK menggunakan jubah, cadar hitam dan replika senjata saat pawai 17-an TK Kartika V-69 Probolinggo membuat geram Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Ketua KPAI Susanto mengungkapkan rasa sesalnya terhadap pemilihan atribut yang dapat bersinggungan dengan simbol ideologi tertentu ini.

"Harusnya, pawai budaya ya yang sesuai dengan khasanah budaya Indonesia," ujarnya melalui pesan singkat ketika dihubungi IDN Times, Minggu (19/8).

1. Anak dapat meniru simbolisasi

Facebook

Susanto menerangkan, meskipun pihak sekolah telah berdalih tidak bermaksud untuk menanamkan ajaran radikalisme atau kekerasan kepada anak, namun penggunaan atribut tersebut tetap bahaya bagi sang anak. Anak dapat salah paham terhadap simbolisasi idelogi menyimpang yang diberikan secara sengaja kepadanya.

Ia melanjutkan, apa pun simbol-simbol ideogi yang menyimpang tidak boleh diberikan kepada anak-anak. Terutama cadar dan pakaian serba hitam sembari memegang senjata yang sering dikaitkan dengan simbol Taliban/ISIS.

"Simbolisasi kekerasan tak tepat diajarkan. Ini tak boleh karena rentan anak lain meniru hal yg sama. Pembenaran terhadap simbolisasi ini," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat Terorisme: Pawai Anak TK Probolinggo Jangan Dianggap Remeh

2. Ketersediaan kostum bukan alasan

IDN Times/Afriani Susanti

Ia juga mempertanyakan pernyataan sekolah yang memberikan seragam jubah dan cadar hitam serta replika senjata dengan alasan barang tersebut sudah tersedia di sekolah sehingga menghemat biaya sewa kostum.

"Ini justru menimbulkan tanya publik, kok bisa sekolah menyediakan seragam cadar dalam jumlah banyak?" tanyanya.

Pemakaian atribut cadar dan sejata dapat menjadi visualisasi yang kemudian akan terekam di memori anak. Hal ini dapat dianggap sebagai salah satu bentuk sosialisasi ajaran radikalisme melalui simbol-simbol paham tersebut dalam bentuk pakaian dan senjata.

"Apalagi jika pemakaian atribut cadar dan replika senjata diniatkan untuk hal serius (bukan lucu-lucuan), hal ini patut disayangkan," lanjutnya.

Baca Juga: Siswi TK Bercadar dan 'Bersenjata' Saat Pawai 17-an, Ini Alasannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya