Mudik Pakai Kendaraan Pribadi atau Angkutan Umum? Millennials Menjawab
Masing-masing memiliki plus minusnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kecelakaan dan kemacetan menjadi salah satu perhatian utama pemerintah saat musim mudik tiba. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan dua masalah pelik tersebut adalah dengan menekan penggunaan kendaraan pribadi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono memprediksi jumlah kendaraan pribadi pada musim mudik tahun ini adalah sekitar 12,24 unit. Bagaimanapun cara dilakukan oleh pemerintah, kendaraan pribadi nampaknya tetap menjadi idola. Namun, bagaimana ya pendapat millennials terkait kendaraan mudik?
1. Fleksibilitas menjadi pertimbangan utama penggunaan kendaraan pribadi
Salah satu millennial, Fajril Mukhtar (20) mengaku biasa mudik ke Magetan dari Surabaya bersama keluarganya menggunakan mobil pribadi. "Gak fleksibel harus ngikutin jadwalnya," ujarnya.
Hal serupa juga diamini oleh M Habib Syafaat (23). Ia pulang kampung ke Bojonegoro dengan mengendarai motor. Ketika ditanya kenapa tidak menggunakan bus atau kereta, ia mengaku motor akan jauh lebih efisien dan fleksibel. "Kalau naik bus bisa sampai 6 jam. Kalau naik motor cuma 4 jam itu udah plus istirahatnya," jelasnya.