TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satu orang Terluka Akibat Bentrokan Pemasangan Bendera di Asrama Papua

Pihak asrama membantah adanya penggunaan senjata tajam

IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Bentrokan yang terjadi antara ormas gabungan dan penghuni asrama mahasiswa Papua (AMP) rupanya sempat mendapatkan tindakan dari kepolisian. Menurut keterangan Kapolsek Tambaksari, AKP Prayitno, saat itu beberapa anggotanya yang sedang berpatroli berada di lokasi bentrokan, Rabu (15/8).

1. Ditolak oleh kedua belah pihak

IDN Times/Fitria Madia

Sayangnya, keberadaan pihak kepolisian ini ditolak oleh kedua pihak, baik dari penguni AMP maupun pihak ormas gabungan yang diketahui salah satunya berasal dari ormas Pemuda Pancasila. "Waktu itu anggota saya berusah ikut masuk dan menengahi. Tapi ditolak oleh keduanya," ujar Prayitno ketika dihubungi IDN Times.

Baca Juga: Tanggapi Tragedi Asrama Papua, FPI dan Pemuda Pancasila Turun ke Jalan

2. Seorang ormas terluka hingga mendapat jahitan

IDN Times/Fitria Madia

Prayitno membenarkan bahwa salah satu anggota ormas terluka di bagian tangan kiri hingga mendapatkan jahitan. Ia meyakini luka ini diakibatkan senjata tajam. "Saat ini ia sudah membuat laporan ke Polrestabes Surabaya. Ada video yang direkam oleh teman-teman ormas nanti biar diselidiki oleh rekan-rekan polrestabes," terangnya.

Namun kuasa hukum pihak AMP dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Sahura membantah adanya kontak fisik apalagi penggunaan senjata tajam. "Itu kemungkinan saat lari keluar dari asrama terus terjatuh. Entah kena batu atau apa saya gak tahu," ujar Sahura.

Baca Juga: Aksi Menuntut Pemasangan Bendera di Asrama Papua Berujung Ricuh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya