TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertambah 597, Kasus COVID-19 di Jakarta Pecah Rekor Tertinggi Lagi!

23.863 orang di Jakarta telah dinyatakan positif COVID-19

Seorang penjual jasa tukar uang menunggu adanya pembeli di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu, (5/8/2020) (IDN Times/Aldila Muharma)

Jakarta, IDN Times - Penambahan kasus COVID-19 atau virus corona di Jakarta kembali memecahkan rekor tertinggi. Pada Kamis (6/8/2020) penambahan harian kasus positif COVID-19 mencapai 597 kasus.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjelaskan temuan itu didapat dari pemeriksaan tes PCR sebanyak 6.063 spesimen. Dari jumlah tersebut, 5.387 di antaranya bertujuan mendiagnosis kasus baru dengan hasil 597 positif dan 4.490 negatif.

Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, sebanyak 111 dari 597 kasus baru merupakan akumulasi dari data sebelumnya yang belum dilaporkan.

Baca Juga: Positivity Rate COVID-19 Jakarta 7,4 Persen, Dinkes: Ini Peringatan! 

1. Sebanyak 23.863 orang di Jakarta telah dinyatakan positif COVID-19

Ilustrasi pasien COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Total kasus positif COVID-19 di Jakarta saat ini mencapai 23.863 kasus dengan kasus aktif sebanyak 7.949. sebanyak 15.006 orang di antaranya telah sembuh dan 908 meninggal dunia.

Dengan tambahan ini, total kasus terkonfirmasi positif di Jakarta mencapai 23.863 kasus. Rinciannya, 7.949 kasus merupakan kasus aktif dan masih dirawat di rumah sakit.

2. Tingkat positif COVID-19 di Jakarta mencapai 7,4 persen

Ilustrasi perawat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Ani mengatakan, tingkat positif di Jakarta saat ini mencapai 7,4 persen dalam sepekan terakhir. Jumlah tersebut masih berada di bawah tingkat positif nasional yang mencapai 15,5 persen.

"WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen. Namun, persentase kasus positif ini hanya bisa dianggap valid bila standar jumlah tes yang dilakukan telah terpenuhi. Bila jumlah tesnya sedikit (tidak memenuhi standar WHO), maka indikator persentase kasus positif patut diragukan," jelasnya.

Baca Juga: 31 Perkantoran Jakarta Tutup Karena COVID-19, Ini Daftar Lengkapnya 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya