TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bupati Langkat Harus Tanggung Jawab pada Korban Tewas di Kerangkeng 

Bupati Langkat akui ada korban tewas di kerangkeng

Tim Komnas HAM didampingi Kapolda Sumut mendatangi lokasi kerangkeng di rumah Dinas Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana, Rabu (26/1/2022). (IDN Times/Bambang Suhandoko)

Jakarta, IDN Times - Komnas HAM menyebut Bupati Langkat Terbit Rencana PA mengakui ada korban tewas terkait kerangkeng di rumahnya. Komnas HAM pun akan terus mengusutnya meski ada keluarga korban yang sudah mengikhlaskan.

"Tapi kan kita gak mau. Karena ini terjadi kekerasan ya harus ada pertanggungjawaban," tegas Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Komnas HAM: Lebih dari 3 Orang Tewas di Kerangkeng Bupati Langkat

1. Bupati Langkat akui ada korban tewas terkait kerangkeng di rumahnya

Sejumlah orang yang berada di dalam kerangkeng di rumah pribadi Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Peranginangin. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Ketika diperiksa, Bupati Langkat disebut juga mengakui adanya korban tewas terkait kerangkeng di rumahnya. Namun, ia tak menyebut jumlahnya.

"Gak ngomong jumlah orang (yang meninggal). Tapi bahwa ada yang meninggal iya (membenarkan)," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.

2. Kerangkeng manusia ditemukan saat KPK geledah rumah Bupati Langkat

Situasi penjara di rumah Bupati Langkat non aktif Terbit Rencana PA (screenshot video/istimewa)

Diketahui, temuan kerangkeng itu didapat ketika KPK menggeledah paksa rumah Terbit. Selain itu, ditemukan pula satwa liar dan sejumlah barang bukti dugaan korupsi lainnya.

Saat ini bukti-bukti tersebut sudah disita untuk diperiksa. KPK akan memanggil sejumlah pihak untuk menelusuri bukti yang ditemukan.

Terbit Rencana Peranginangin telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi. Ia menjadi kepala daerah ketiga yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi. 

Baca Juga: Bupati Langkat Akui Kerangkeng Pekerja Sawit dan Tidak Berikan Gaji

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya