TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

JakPro Bantah Taman Ismail Marzuki akan Dikomersialkan

Saat ini proses pengerjaannya sudah 15 persen

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan revitalisasi Taman Ismail Marsuki (TIM) bukan demi komersialitas.

Direktur Operasional Jakpro Muhammad Taufiqurrahman mengatakan revitalitasi dilakukan untuk mendukung kerja seni para seniman dan budayawan.

"TIM ini untuk kesejahteraan warga, tidak mengelola komersil untuk kesenian. Kami tidak akan komersialin dan nanti harganya jadi mahal," ujarnya di Jakarta pada Rabu (19/2).

Baca Juga: Soal Polemik Revitalisasi TIM, Anies: Sudah Ya Cukup, Nanti Jadi Judul

1. JakPro klaim sudah bicara dengan seniman

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Taufiq mengklaim bahwa JakPro telah bersosialisasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan sejumlah seniman serta budayawan sejak 2019 seperti seniman senior Taufik Ismail, Ebi S Nur, Professor Bambang Wibawarta dari Universitas Indonesia (UI), dan Ari Batu Bara.

"Seniman itu kan banyak. Misal 100 seniman, 80 dukung, 20 beda pendapat. Kami tetap sosialisasi bagaimana caranya menjaga seni yang nilainya besar itu dengan fasilitas yang memadai," katanya.

2. JakPro janji tak sentuh cagar budaya TIM

(Taman Ismail Marzuki) IDN Times/Gregorius Aryodamar P

JakPro memastikan revitalisasi gak akan menyentuh area cagar budaya TIM yakni Jakarta Planetarium. Taufiq mengungkapkan yang akan direvitalisasi adalah bangunan-bangunan tak layak dan berisiko keamanannya.

"Misalnya kursi tidak layak, lighting, kemudian pendingin ruangan, dinding bocor, banyak kotoran toilet mampet. Itu yang sangat tidak layak untuk pentas para seniman. Itu yang kita bersihkan kita bangun kembali," kata Taufiq.

Baca Juga: Ketua DPRD DKI Dipanggil DPR Gara-gara Anies Mau Bangun Hotel di TIM 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya