TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konsumsi Air Bersih di Jakarta Menurun karena PSBB 

Distribusi air bersih di Jakarta akan ditambah

Ilustrasi air bersih (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Direktur PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo mengatakan adanya penurunan konsumsi air bersih akibat status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Bambang dalam diskusi virtual dengan wartawan Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/6).

Baca Juga: Cepat Minum Air! Ini 6 Gejala Dehidrasi yang Jarang Disadari

1. Distribusi air bersih saat Mei 2020 berkurang

Dirut PAM JAYA Priyanto Bambang Hernowo (Tangkap Layar Zoom Diskusi Optimalisasi Pelayanan Publik)

Bambang mengungkapkan bahwa sebelum masa PSBB total air terdistribusi ke warga sebanyak 20.200 liter. Sedangkan di masa PSBB hanya 19.500 hingga 19.800 liter.

"Apa yang terjadi kemarin masa PSBB secara sumber air kita ga ada masalah. Kalau kita lihat kemudian Januari sampai dengan Mei itu tidak terjadi disruption yang signifikan kita bisa mengalirkan air. Seperti masa normal biasanya kita 20.200 liter, kemarin (PSBB) kita bisa 19.500-19.800 liter," katanya.

2. Imbauan pemerintah agar masyarakat di rumah saja berdampak pada distribusi air

Direktur Utama PAM Jaya Prayitno Bambang Hernowo saat memberi keterangan pers di Pulau Ayer (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Berkurangnya pendistribusian air bersih di masa PSBB menurut Bambang disebabkan sejumlah perusahaan dan pelaku industri tidak beroperasi. Sedangkan ada kenaikan konsumsi air bersih di sektor rumah tangga. Hal itu lantaran pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap di rumah.

"Untuk hotel dan apartemen, komposisinya itu (air bersih) berkurang 5,75 persen dari pada sebelum adanya wabah ini, dan itu berpindah ke rumah tangga sederhana dan rumah tangga menengah secara signifikan," jelasnya.

Baca Juga: Hari Air Sedunia, Ini 9 Idiom tentang Air yang Wajib Kamu Tahu!  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya