TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Korban Tewas Kebakaran Kemenhub karena Kehabisan Oksigen

Asap tebal menghalangi petugas damkar mengevakuasi korban.

JakartaFire.net

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Subejo mengungkap kronologi kejadian kebakaran di Gedung Karya Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat.

Ia mengatakan, titik kebakaran diduga berasal dari ruang P1 sisi 7. Semula api relatif kecil, kemudian menyebar ke titik lainnya dan asap tebal menyebar ke lantai atas.

Menurutnya, kebakaran berasal dari bahannya plastik kabel, sehingga mengakibatkan asap tebal menyebar ke ruangan lainnya.

1. Asap terlanjur menyebar

Pixabay.com

Subejo mengatakan, sebetulnya kebakaran di Gedung Kemenhub relatif kecil dan bisa dikuasai cepat oleh petugas pemadam kebakaran. Namun, asapnya sudah terlanjur menyebar ke ruang lainnya. 

"Itu makanya dia bisa menimbulkan korban. Karena yang membunuh pertama itu biasanya asap. Makanya kita lakukan penyisiran penuntasan dari lantai ke lantai dikhawatirkan ada mungkin pekerjaan yang memang harus dikerjakan sehingga kita harus melakukan penyisiran secara tuntas," kata Subejo di depan Kantor Kemenhub Jakarta, Minggu (8/7).

Tiga unit mobil Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat langsung menuju lokasi setelah menerima laporan kebakaran dari petugas keamanan Kemenhub, sekitar pukul 04.00 WIB. Pemadaman dilakukan dari belakang, atau melalui sisi Gedung Karya di Jalan Abdul Muis Jakarta Pusat.

Tiga unit mobil tersebut kemudian disusul unit lainnya hingga total 17 mobil dari berbagai unit, termasuk tim Light Rescue Unit bersiaga untuk memberikan pertolongan pertama. Sekitar pukul 07.00 WIB, petugas berhasil menguasai area gedung agar api tidak makin menyebar dan tim pertama naik ke gedung untuk melakukan evakuasi korban.

2. Korban tewas akibat kehabisan oksigen

JakartaFire.net

Petugas menduga tiga korban meninggal akibat kehabisan oksigen saat asap mengepul akibat kebakaran. 

"Diduga kehabisan oksigen karena asapnya tebal," ujar Subejo.

Ia mengakui, gedung tersebut masih dalam proses pembinaan dan pengawasan dari Dinas Pemadam Kebakaran DKI. Pihak Kemenhub juga telah mengkonfirmasi bahwa gedung sedang dalam perbaikan. 

Ia berharap kedepannya, tak ada lagi kejadian serupa yang dialami gedung di Jakarta. "Ya ini juga pelajaran buat yang lain agar lebih cepat melakukan perbaikan kalau memang sudah ada indikasi instalasinya tidak berfungsi, itu kan setiap tahun kita lakukan inspeksi," tegasnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya