Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Antivirus Rp12 Miliar
Buat beli apa aja ya anggaran miliaran rupiah itu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah disorot karena munculnya usulan anggaran pembelian antivirus dan perangkat informasi teknologi sebesar Rp12,6 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020.
Kepala Unit Pengelola Teknologi Informasi Kependudukan DKI, Muhammad Nurrahman menjelaskan, dana sebesar itu digunakan untuk tiga item. Salah satunya untuk pembelian antivirus, pembelian Microsoft Office dan database dari Oracle.
"Rp12 miliar itu kesannya antivirus tapi ada tiga kegiatan. Pertama antivirus, kedua Microsoft Office dan database Oracle. Jadi server itu perlu untuk database, jadi bukan satu kegiatan untuk antivirus, tapi ada tiga," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (9/10).
Baca Juga: Anggaran TGUPP Naik Jadi Rp26,5 M, Gerindra Tagih Penjelasan Anies
1. Anggaran terbesar untuk database Oracle
Ia menjelaskan bahwa pemakaian anggaran terbesar dialokasikan untuk membeli database Oracle yang harganya mencapai Rp7 miliar.
"Oracle database itu untuk satu core-nya Rp700 ribu sampai Rp800 ribuan. Jadi, karena ada delapan core untuk server tinggal dikalikan. Jadi untuk yang Oracle per core-nya Rp797 ribu sekian, hitungannya sembilan core, jadi Rp7,8 miliar. Jadi yang besar di Oracle," ujarnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul PAN Naikkan Pajak Hiburan