TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, TNI-Polri Siapkan Tim Evakuasi

Pilot Susi Air masih hidup

Pilot Susi Air saat berjabat tangan dengan Egianus Kogoya (Dok. TPNPB-OPM)

Jakarta, IDN Times - Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), diupayakan untuk bisa diselamatkan. Kini, TNI-Polri telah menyiapkan tim untuk mengevakuasi WNA tersebut.

"Upaya-upaya pencarian Pilot Susi Air terus dilakukan, hari ini Tim Gabungan TNI Polri melakukan pencarian menggunakan pesawat TNI AU dan Polri," kata Kapendam Cenderawasih, Kolonel Herman Taryaman dalam keterangannya, Rabu (15/2/2023).

"Untuk mengoptimalkan pencarian, Tim Gabungan TNI Polri kini bergabung dengan Satgas Damai Cartenz," lanjut dia.

Baca Juga: Pilot Susi Air Jadi Jaminan Politik KKB: Akui Dulu Papua Merdeka!

1. TNI-Polri koordinasi dengan tokoh setempat

Dokumentasi - Profil sebagian dari kelompok separatis bersenjata di Papua. (ANTARA/HO-Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI)

Tak hanya itu, TNI-Polri juga berkoordinasi dengan tokoh agama, adat, masyarakat, hingga pemerintah daerah.

Selain itu, Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa bersama Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri, Pangkoopsud III Marsma TNI Donald Kasenda, dan Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring, berada di Mimika memimpin dan bergabung bersama-sama dengan para prajurit TNI Polri untuk melakukan proses pencarian dan evakuasi.

"Benar Bapak Pangdam XVII/Cenderawasih bersama Kapolda Papua, Pangkoopsud III dan Danrem 172/PWY berada di Mimika bergabung memimpin dan bersama-sama dengan para Prajurit TNI Polri," ujarnya.

Hal tersebut menunjukkan upaya pencarian terus dilakukan secara optimal dan mengedepankan keselamatan Pilot Susi Air.

2. Tim gabungan juga tangani warga Distrik Paro yang ketakutan

Pilot Susi Air saat bersama Egianus Kogoya dan pasukannya. (Dok. TPNPB-OPM)

TNI-Polri saat ini juga menangani warga Distrik Paro yang eksodus karena ketakutan.

"Termasuk atas permintaan Bupati Nduga untuk membantu evakuasi," ujar Herman.

Data evakuasi warga yang diperoleh sampai dengan sekarang, dimulai pada Rabu, 8 Februari yang mengevakuasi 15 orang pekerja, 25 orang warga Paro (Jumat, 10 Februari), 33 orang warga Paro (Sabtu, 11 Februari) dan sebanyak 167 orang (Senin, 13 Februari).

Baca Juga: TPNPB OPM Sebar Foto dan Video Kondisi Pilot Susi Air

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya