TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PSI Diminta Tak Mendompleng dan Menggurui KPK

Pansus pemilihan Wagub DKI merespons keras tudingan PSI

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Bestari Barus buka suara terkait isu politik uang dalam pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno, yang diungkapkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia merespons tudingan PSI itu dengan keras.

"Saya mengimbau pada temen-temen PSI agar tidak lagi melakukan kampanye-kampanye. pemilu sudah selesai, jangan mendompleng dan menggurui KPK harus berbuat apa, seakan-akan dia yang paling peduli terhadap urusan anti korupsi," ujar Bestari di DPRD DKI Jakarta, Selasa (16/7).

1. PSI dianggap mendompleng KPK

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Bestari menilai PSI saat ini hanya mencari panggung saja. Sebab, ia paham bahwa kinerja anggota dewan akan dipantau oleh lembaga antirasuah.

"Kita semua di DPRD ini paham betul bahwa teman-teman di KPK mengawasi kita. Jadi jangan mendompleng untuk menaikan elektabilitas," katanya.

2. PSI disarankan untuk bersiap menjadi anggota dewan

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Ia menyarankan PSI sebaiknya bersiap untuk menjadi bagian dari DPRD DKI ketika dilantik pada 26 Agustus 2019 mendatang ketimbang mengurusi rumor.

"Buat lah seminar-seminar yang baik untuk meningkatkan kapasitas dari teman-teman PSI untuk mempersiapkan diri masuk jadi anggota dewan yang dilantik pada 26 Agustus, tidak usah kemudian PSI menyetir rumor," kata Bestari.

3. Bestari khawatirkan PSI dapat respon buruk

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Kalau terus membahas rumor, Bestari khawatir PSI justru mendapat respon yang kurang baik dari komunitas-komunitas yang ada di pemerintah daerah.

"PSI ini kan partai bukan LSM," ungkapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya