Sejarah, Isi dan Perubahan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Naskah proklamasi dibacakan Sukarno
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Saat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Presiden Pertama RI Sukarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat. Teks proklamasi itu merupakan hasil pemikiran Sukarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.
Berikut adalah sejarah, isi dan perubahan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
1. Sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
Sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia diawali dengan peristiwa menyerahnya Belanda kepada Jepang pada 1942. Kemudian, wilayah Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda diambil alih Jepang.
Kekuasaan Jepang di Tanah Air hanya berlangsung sekitar 3,5 tahun. Sebab, Jepang kalah setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom.
Kekalahan Jepang membuat kekuasaan di Indonesia menjadi kosong, sehingga tak mau disia-siakan para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan. Namun, sempat terjadi perdebatan antara pejuang golongan muda dan tua mengenai waktu pendeklarasian kemerdekaan Indonesia.
Golongan tua seperti Sukarno dan Hatta tak mau terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan, karena tak mau ada pertumpahan darah. Sementara, golongan muda seperti Adam Malik, Syahrir dan Soepomo ingin secepatnya.
Tak sabar, golongan muda kemudian menculik Sukarno dan Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Jawa Barat, agar tak terpengaruh Jepang. Mereka meyakinkan Sukarno dan Hatta bahwa Jepang menyerah dan para pejuang siap menanggung risiko.
Ahmad Soebarjo kemudian menjemput Sukarno dan Hatta dari Rengasdengklok setelah golongan tua dan muda sepakat soal waktu proklamasi kemerdekaan. Dari Rengasdengklok, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jakarta agar aman dari Jepang.
Di sana, para golongan muda kembali mendesak Sukarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indoensia lewat radio. Mereka menegaskan hal ini tak ada campur tangan dari pihak Jepang.
Editor’s picks
Setelah rapat semalaman, konsep naskah proklamasi pun jadi. Teks tersebut ditulis Sukarno dan diketik Sayuti Melik. Pada Jumat, 17 Agustus 1945, pembacaan naskah proklamasi Sukarno dilakukan di halaman rumahnya sendiri.
Baca Juga: Sejarah Detik-detik Pembacaan Proklamasi di Halaman Rumah Bung Karno