TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah, Isi dan Perubahan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Naskah proklamasi dibacakan Sukarno

Sukarno dan Mohammad Hatta saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, disaksikan oleh tokoh-tokoh nasionalis lain dari berbagai daerah, bertempat di kediaman pribadi Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat (kini Tugu Proklamasi). (Repro. "Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" (Jakarta: Gunung Agung, 1966))

Jakarta, IDN Times - Saat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Presiden Pertama RI Sukarno membacakan naskah proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat. Teks proklamasi itu merupakan hasil pemikiran Sukarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo.

Berikut adalah sejarah, isi dan perubahan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia

1. Sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Sukarno dan Mohammad Hatta saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, disaksikan oleh tokoh-tokoh nasionalis lain dari berbagai daerah, bertempat di kediaman pribadi Soekarno yang terletak di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat (kini Tugu Proklamasi). (Repro. "Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia" (Jakarta: Gunung Agung, 1966))

Sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia diawali dengan peristiwa menyerahnya Belanda kepada Jepang pada 1942. Kemudian, wilayah Indonesia yang sebelumnya dikuasai Belanda diambil alih Jepang.

Kekuasaan Jepang di Tanah Air hanya berlangsung sekitar 3,5 tahun. Sebab, Jepang kalah setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom atom.

Kekalahan Jepang membuat kekuasaan di Indonesia menjadi kosong, sehingga tak mau disia-siakan para pejuang untuk memproklamasikan kemerdekaan. Namun, sempat terjadi perdebatan antara pejuang golongan muda dan tua mengenai waktu pendeklarasian kemerdekaan Indonesia.

Golongan tua seperti Sukarno dan Hatta tak mau terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan, karena tak mau ada pertumpahan darah. Sementara, golongan muda seperti Adam Malik, Syahrir dan Soepomo ingin secepatnya.

Tak sabar, golongan muda kemudian menculik Sukarno dan Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Jawa Barat, agar tak terpengaruh Jepang. Mereka meyakinkan Sukarno dan Hatta bahwa Jepang menyerah dan para pejuang siap menanggung risiko.

Ahmad Soebarjo kemudian menjemput Sukarno dan Hatta dari Rengasdengklok setelah golongan tua dan muda sepakat soal waktu proklamasi kemerdekaan. Dari Rengasdengklok, mereka menuju rumah Laksamana Maeda di Jakarta agar aman dari Jepang.

Di sana, para golongan muda kembali mendesak Sukarno dan Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indoensia lewat radio. Mereka menegaskan hal ini tak ada campur tangan dari pihak Jepang.

Setelah rapat semalaman, konsep naskah proklamasi pun jadi. Teks tersebut ditulis Sukarno dan diketik Sayuti Melik. Pada Jumat, 17 Agustus 1945, pembacaan naskah proklamasi Sukarno dilakukan di halaman rumahnya sendiri.

2. Isi naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia

Naskah Konsep Teks Proklamasi tulisan tangan asli Presiden pertama RI Sukarno. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Berikut adalah isi naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan Sukarno:

Kami bangsa Indonesia, dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkatnya-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8, tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia, Seokarno-Hatta.

Baca Juga: Sejarah Detik-detik Pembacaan Proklamasi di Halaman Rumah Bung Karno

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya