TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Teka-teki Luka Sayat Sejengkal di Brigadir J, Pengacara Jelaskan Ini

Keluarga Brigadir J akan melapor ke Bareskrim Polri

Brigadir Polisi Nofriansyah Yosua Hutabarat (kanan) bersama atasannya Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy sambo (kiri). Foto: Facebook Rohani Simanjuntak.

Jakarta, IDN Times -  Pihak keluarga yang diwakili pengacaranya, Kamaruddin Simanjuntak, mengungkap ada sejumlah kejanggalan pada tubuh mendiang Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat. Brigadir J adalah polisi yang tewas di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Yang janggal ya, penjelasan Korepenmas yang gak jelas. Dia bilang tembak-menembak, yang menembak katanya almarhum, tapi yang ditembak gak kena. Habis tujuh peluru," ujarnya kepada IDN Times, Minggu (17/7/2022).

Baca Juga: Bharada E Tak Juga Muncul, Eks Kabais Curiga Sengaja Disembunyikan 

1. Keluarga merasa janggal dengan 7 luka tembak

Perbedaan senjata api Glock 17 dan HS-9 yang digunakan baku tembak oleh Bharada E dan Brigadir J. (IDN Times/Aditya Pratam)

Kemudian, peristiwa itu dinilai janggal, karena Bharada E yang disebut terlibat baku tembak dengan Brigadir J hanya menembak lima kali. Namun, menghasilkan tujuh luka tembak.

"Kemudian yang ditembak, menembak balik lima kali. Tapi menghasilkan tujuh peluru. Kan janggal itu. Senjata apa yang dipakai kok bisa menembak lima kali menghasilkan tujuh peluru," ujarnya.

2. Luka diduga sayatan menambah janggal kasus ini

Peta Kasus Penembakan Brigadir Yosua (IDN Times/Aditya Pratama)

Polisi menyebut Brigadir J tewas dalam baku tembak, namun terdapat sejumlah luka diduga sayatan di tubuhnya. Hal itu menambah kejanggalan dalam kasus ini.

"Kenapa ada luka sajam (senjata tajam) di dalam tubuhnya? Di bibir, di hidung, di mata, di belakang, telinga, ada sayatan kurang lebih satu jengkal, kemudian di bahu, biru-biru di dada kanan kiri, ada luka tusukan atau sayatan di kaki. Jarinya, rahangnya, engselnya lepas atau geser, giginya berantakan," ujar Kamaruddin.

"Kejanggalan itu muncul karena penjelasan Polri dengan luka di tubuh Brigadir," sambungnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya