TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Bumi Magnitudo 6,3 Guncang Pulau Jawa Dini Hari Tadi

Tetap tenang dan ikuti imbauan BMKG

Ilustrasi (IDN Times/Rahmat Arief)

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengguncang sejumlah daerah di pulau Jawa pada Kamis (6/2) dini hari. Daerah terdampak seperti Bangkalan, Trenggalek, Pacitan, Yogyakarta, Kebumen, Cilacap, Pangandaran, Kuta, dan Kuta Selatan.

"Kamis, 6 Februari 2020 pukul 01.12 WIB wilayah Laut Jawa diguncang gempa tektonik," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

Dia mengatakan getaran dirasakan nyata dalam rumah. "Terasa getaran seakan akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata dia.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Skala Richter Hingga Arti Skala MMI Gempa Bumi

1. Tidak berpotensi tsunami

Ilustrasi gelombang tsunami. (IDN Times/Sukma Shakti)

Rahmat menyebutkan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata Rahmat.

2. Lokasi dan jenis gempa

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini terletak di koordinat 6.43 Lintang Selatan dan 113.04 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 76 km arah timur laut Kota Bangkalan, Jawa Timur, dengan kedalaman 641 km.

Gempa bumi ini merupakan jenis gempa dalam, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan normal atau turun (normal fault)," kata Rahmat.

Baca Juga: 1.149 Gempa Susulan Landa Maluku Usai Gempa Besar Manitudo 6,5

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya