TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Suara Millennials] Mengenal Moeldoko, Keseharian dan Kesibukannya 

Ternyata mantan Panglima TNI ini jauh dari kesan kaku

Dok. IDN Times

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk menerima Tim IDN Times di kantornya di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (23/10). 

Kepada IDN Times, Moeldoko menceritakan banyak hal, seperti olahraga favorit, rutinitas harian, hingga isu-isu terkini yang menjadi sorotan publik. Selain itu mantan Panglima TNI ini juga mengajak IDN Times berkeliling Kantor Staf Kepresidenan.  

Baca Juga: Jokowi-Ma'ruf Dapat Nomor Urut 01, Moeldoko: Bagus Dong

1. Moeldoko memperkenalkan tugas Staf Kepresidenan

Dok. IDN Times

Mengenakan batik lengan panjang, Pria kelahiran 8 Juli 1957 ini jauh dari kesan kaku. Dengan ramah ia mengatakan jika Kantor KSP terbuka untuk dikunjungi siapapun. 
"Siapa saja boleh ke sini untuk menyampaikan uneg-unegnya, menyampaikan aspirasinya," kata Moeldoko. 

Pada kesempatan tersebut Moeldoko juga menjelaskan tugas dan kerja KSP. Menurutnya tugas staf kepresidenan itu ada tiga, yaitu mengolah isu-isu strategis, menjalin komunikasi politik dengan berbagai pihak, serta memonitor dan mengevaluasi proyek-proyek strategis nasional. 

Ia mencontohkan isu yang berkembang adalah masalah kelaparan yang dialami suku Asmat beberapa waktu lalu. Isu ini menarik perhatian publik secara nasional."Jadi kalau ada isu berkembang, seperti kemarin di Asmat, kami cepat segera selesaikan," katanya. 

2. Sangat perduli pada kasus stunting

Dok. IDN Times

Moeldoko ternyata juga sangat perduli dengan kasus stunting. Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya. 

"Stunting itu sungguh menjadi atensi pemerintah. Sebuah generasi yang karena lingkungannya tidak bagus, sanitasinya tidak bagus, gizinya tidak terbenahi dengan baik sehingga anak itu menjadi otaknya mengecil dan pendek," kata Moeldoko.  

Moeldoko mengatakan penanganan terhadap kasus stunting harus dilakukan secara serius. Sebab, jika dibiarkan, maka ini akan menjadi masalah serius bagi bangsa ini. Sebab anak-anak yang mengalami stunting kelak akan menjadi penerus bangsa. 

"Kalau ini tidak ada penanganan, maka ke depan generasi kita menjadi kasihan. Gak bisa bersaing. Di tengah-tengah lingkungan kompetitif seperti ini anak kita menjadi tersisihkan," katanya. 

Moeldoko melanjutkan, untuk mencegah stunting, maka kebersihan harus dijaga dan masyarakat harus memiliki sanitasi yang baik. 

3. Memperlihatkan ruangan yang pernah dipakai mantan Presiden Seoharto

Dok. IDN Times

Dalam kesempatan tersebut Moeldoko juga memperlihatkan ruangan yang pernah digunakan oleh mantan Presiden Soeharto. "Memiliki nilai historical yang tinggi," kata Moeldoko. 

Para tamu tersebut, Moeldoko melanjutkan, berasal dari berbagai kalangan, seperti duta besar. Selain untuk menerima tamu, ruang tersebut juga biasa digunakan untuk rapat. 

Pada momen ini, Moeldoko mengatakan dirinya sangat tidak suka jika ada orang yang datang terlambat saat rapat. "Rapat terus ada yang terlambat. Itu yang kadang-kadang suka jengkel," katanya. 

4. Lebih memilih menjadi Panglima TNI

Dok. IDN Times

Moeldoko secara blak-blakan mengakui jika dirinya lebih memilih menjadi Panglima TNI dibanding Kepala Staf Kepresidenan. "Lebih enak Panglima TNI," katanya. 

Moeldoko mengatakan dirinya lebih menikmati menjadi Panglima TNI karena daarah prajurit yang mengalir di dalam tubuhnya. "Kalau di sini lebih banyak political thinkingnya jadi agak melempem (lesu), kurang gerak gitu," katanya melanjutkan. 

Baca Juga: Ini Struktur Tim Kampanye Jokowi, dari Moeldoko Hingga JK

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya