TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saudi: Pembekuan Visa Umrah Tak Hanya Bagi RI Tapi Semua Negara 

Saudi bantah masukan RI ke dalam daftar negara kena corona

Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times Pemerintah Saudi melalui Duta Besarnya di Jakarta, Essam Ebed Althgafi menepis mereka telah memasukan Indonesia ke dalam daftar negara yang telah terpapar virus corona. Akibat dari keputusan itu, Saudi membekukan sementara akses untuk menunaikan ibadah umrah dan wisata. Menurut Essam, pembekuan visa umrah tak hanya berlaku bagi Indonesia namun juga negara lainnya. 

"Duta Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta, Essam Ebed Althgafi mengatakan bahwa masuknya Indonesia dalam daftar negara-negara yang ditangguhkan visa wisatanya ke Arab Saudi bukan berarti bahwa Indonesia merupakan negara yang positif penyebaran virus corona," demikian bunyi keterangan tertulis Kedutaan Saudi di Jakarta pada Jumat (28/2). 

Pernyataan Essam itu menjawab keheranan Menlu Retno Marsudi pada Kamis kemarin di Istana Kepresidenan. Menlu perempuan pertama di Indonesia itu mempertanyakan mengapa RI masuk ke dalam daftar negara yang berpotensi terjangkit wabah corona. 

"Itu yang saya sampaikan ke Dubes Saudi dan Dubes kita yang ada di Riyadh juga sudah mengirimkan surat, karena di butir kedua di dalam (keterangan tertulis Pemerintah Saudi) terdapat beberapa negara, 23 negara (yang berpotensi risiko virus corona). Kan Indonesia belum (kena virus corona)," ungkap Retno di Istana Kepresidenan pada Kamis (27/2). 

Lalu, bagaimana nasib WNI yang terlanjur terbang ke Saudi? Apakah lobi-lobi Indonesia ke Saudi cukup efektif? 

Baca Juga: Terlanjur Sampai Arab Saudi, Pemerintah Jamin Keselamatan Jemaah Umroh

1. Tujuh pesawat yang terlanjur mengangkut WNI untuk umrah tetap diizinkan masuk ke Saudi

Dok.Pribadi/Sultan Anshori

Kendati Saudi resmi memberlakukan kebijakan pembekuan visa untuk wisata dan umrah tak lama setelah diumumkan pada Kamis kemarin, namun diplomasi RI berhasil. Sebagai bukti, WNI yang diangkut dengan menggunakan tujuh pesawat tetap dibiarkan masuk ke Saudi. 

Empat penerbangan berhasil mendarat di Kota Jeddah. Sedangkan, tiga penerbangan lainnya mendarat di Madinah. 

Menurut Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan WNI itu tetap bisa menjalani proses imigrasi dan diizinkan ke Makkah dan Madinah. Di Makkah, WNI bisa menjalankan umrah, sedangkan di kota lainnya mereka dapat berziarah. 

"Sampai dengan Kamis malam, sudah ada tujuh penerbangan yang mendarat di Saudi," kata Endang melalui keterangan tertulis pada Jumat (28/2). 

Berikut detail maskapai dan rute penerbangan yang tiba di Saudi: 

A. Bandara Jeddah :
1. Saudia Airlines SV 823, mendarat pukul 07:25 WAS (Waktu Arab Saudi) dengan 375 jemaah 
2. Lion Air JT 100, mendarat pukul 14:22 WAS dengan 433 jemaah
3. Garuda Indonesia GA 980, mendarat 16:45 WAS dengan 171 jemaah
4. Saudia Airlines SV 817, mendarat 16:45 WAS dengan 297 jemaah

B. Bandara Madinah:
1. Lion Air JT 092, mendarat 13:30 WAS dengan 433 jemaah
2. Lion Air JT 084, mendarat 17:30 WAS dengan 433 jemaah
3. Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18:30 WAS dengan 437 jemaah

2. KBRI masih menunggu satu lagi penerbangan yang akan tiba di Madinah pada Jumat malam

Jemaah Umrah (Dok. Kemenag)

Konsul Haji KJRI Jeddah, Endang Jumali mengatakan ada satu lagi penerbangan yang akan mendarat di Madinah dan mengangkut calon jemaah umrah. Mereka diangkut menggunakan maskapai Lion Air. 

"Berdasarkan data yang kami terima, saat ini tinggal satu penerbangan yang belum mendarat di Madinah, yaitu Lion Air JT 112," kata Endang. 

Sementara, di bandara di Jeddah sudah tidak ada lagi jemaah umrah yang tiba. Memang ada maskapai Garuda Indonesia yang akan tiba tetapi mereka tak membawa jemaah umrah. 

Baca Juga: Menlu Heran Arab Saudi Masukkan RI ke 23 Daftar Negara Kena Covid-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya