Tsunami di Banten Dipicu Aktivitas Vulkanik Gunung Anak Krakatau
Tak ada gempa yang terjadi sebelum tsunami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, memastikan bahwa telah terjadi tsunami yang menghantam wilayah pesisir Kabupaten Pandeglang, Banten dengan ketinggian rata-rata satu hingga dua meter pada Sabtu (22/12) malam.
Gelombang tersebut tak hanya menerjang permukiman serta penginapan saja, fasilitas wisata di kawasan Pantai Anyer pun tak luput dari sapuan gelombang yang datang ke daratan.
Peristiwa itu sedikit menodai indahnya malam bulan purnama yang terhampar di langit kemarin malam.
1. Alat seismograf tak mencatat adanya gempa karena bergesernya lempengan bumi
Berdasarkan catatan dari BMKG, ketinggian gelombang di wilayah Serang mencapai 0,9 meter, Banten 0,35 meter, Pelabuhan panjang hingga 0.28 meter, dan Kota Agung Lampung gelombangnya sampai ketinggia 0.36 meter.
Dwikorita mengungkapkan tsunami yang timbul di pesisir Banten bukan dipicu oleh aktivitas seismik tektonik. Pasalnya, kata Dwikorita, alat seismograf tak mencatat adanya gempa karena bergesernya lempengan bumi.
Baca Juga: Sutopo: Fenomena Tsunami di Banten Langka
Baca Juga: [UPDATE] Korban Tsunami Selat Sunda Bertambah Jadi 43 Orang