TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anak di Bekasi Meninggal Usai Operasi dan Didiagnosis Mati Batang Otak

Sebelumnya anak 7 tahun tersebut jalani operasi amandel

Ilustrasi layanan kesehatan. (IDN Times/Arief Rahmat)

Bekasi, IDN Times - Seorang anak bernama Alvaro yang masih berusia 7 tahun mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada, Jati Asih, Kota Bekasi pada Senin (2/9/2023) pukul 18.45 WIB. 

Alvaro didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada pada Selasa (19/9/2023) lalu. Bahkan, Alvaro sempat koma selama kurang lebih 10 hari sebelum mengembuskan napas terakhirnya. 

"Betul, anak saya sudah meninggal dunia. Anak kami berpulang jam 18.45 WIB," kata ayah Alvaro bernama Albert Francis, Rabu (3/10/2023). 

Saat ini jenazah masih di rumah duka di Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Bocah Dugaan Malpraktik di Palembang Meninggal, Jalani Operasi 4 Kali

1. Berawal dari sakit tenggorokan dan telinga

Jenazah Alvaro disemayamkan di rumah duka di Bekasi (dok.Istimewa)

Albert menceritakan, Alvaro dan kakaknya yang berusia 9 tahun dirujuk ke RS Kartika Husada oleh Puskesmas, setelah menderita sakit tenggorokan dan telinga. Kedua anak Albert harus menjalani operasi pengangkatan amandel. 

Alvaro dan kakaknya menjalani operasi pengangkatan amandel di hari yang sama, yakni Selasa (19/9/2023). Kakak Alvaro saat ini sudah pulih dari operasi amandel. 

"Waktu operasi yang mendampingi itu istri saya, dia disodorkan form yang harus ditandatangani, entah persetujuan atau apa, karena pada saat itu kalut, jadi langsung ditandatangani," ujar Albert.

Setelah operasi, Albert mendapatkan kabar dari dokter bahwa operasi pengangkatan amandel Alvaro berjalan lancar. Namun, setelah beberapa saat kemudian, Alvaro mengeluh sesak napas. 

2. Didiagnosis mati batang otak

Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Albert menceritakan, setelah menjalani operasi, kondisi kesadaran Alvaro semakin menurun. Pihak rumah sakit pun belum menjelaskan mengapa anaknya malah mengalami mati batang otak. 

"Di hari Jumat (29/9/2023) malam, pihak dokter mendiagnosa anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai GCS (Glasgow Coma Scale) anak saya," ujarnya.

Baca Juga: Dugaan Malpraktik, RS Metta Medika Sibolga Didemo Warga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya