Alasan Mengapa Harga Rokok Harus Mahal
Harga dan cukai rokok harus ditingkatkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Secara medis, rokok sudah terbukti memberi dampak buruk bagi kesehatan. Sejumlah kalangan pun mendorong agar harga rokok dibuat sangat mahal, seperti yang dipraktikkan di beberapa negara maju.
Salah satu lembaga mendorong kenaikan harga rokok adalah Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI). Planning and Policy Specialist CISDI Yurdhina Meilissa menjelaskan, cukai rokok memang membuat harga rokok naik hingga 44,87 persen.
"Namun, ketika indikator keterjangkauan membaik, konsumsi rokok secara agregat justru naik 14,5 persen," ujar Meilissa dalam keterangan tertulis, Rabu (8/8). Ini artinya, orang tetap akan kembali mencari rokok ketika keuangannya membaik.
1. Perokok anak terus meningkat
Meilissa juga menguak fakta miris di tengah masyarakat akibat harga rokok yang murah dan terjangkau, yaitu kian mudanya perokok zaman sekarang.
Menurut dia, harga rokok yang murah dan struktur cukai multi-tier yang memberi banyak ruang untuk downtrading dan substitusi menjadikan jumlah perokok anak usia di bawah 18 tahun terus meningkat. "Capaian ini semakin menjauh dari target RPJMN sebesar 5,4 persen yang tenggatnya tahun depan," kata Meilissa. RPJMN adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Baca Juga: Berantas Rokok Ilegal, Menkeu Sebut Cukai Rp1,5 triliun Terselamatkan
Baca Juga: Hutan di Gili Lawa Terbakar Diduga Bersumber dari Puntung Rokok