Kemendagri: Banyak Hoax Pasca Ribuan E-KTP Tercecer di Bogor
Tak ada keterlibatan WNA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, tercecernya KTP elektronik di Jalan Salabenda, Kabupaten Bogor, Sabtu (26/5) lalu murni kelalaian ekspedisi. Menurut dia, tak ada perbuatan melawan hukum atas kejadian tersebut.
"Keseluruhan proses pemindahan barang dilakukan dengan surat perintah tugas dan surat perintah jalan dari ekspedisi. Ini untuk menepis keraguan bahwa ini ilegal. Hasil penyelidikan Polres Bogor juga dilakukan sesuai prosedur," ujar Zudan di Kantor Kemendagri Jakarta, Senin (28/5).
1. Ada penyebar hoax atau berita bohong
Zudan mengatakan truk ekspedisi berwarna biru yang ditutup terpal oranye tersebut berjalan dari Kantor Disdukcapil Pasar Minggu menuju gudang Kemendagri di Semplak, Kabupaten Bogor.
Dalam perjalanan, kata dia, truk mengalami goncangan yang menyebabkan jatuhnya dua kardus berisi ribuan keping e-KTP. Peristiwa ini terjadi pada pukul 12.31 WIB dan termonitor di CCTV atau kamera pengintai.
"Kemudian masyarakat mengambil (kepingan e-KTP) dan truk menepi. Perlu waktu 20 menit untuk membereskan, setelah itu dimasukkan kembali ke truk. Tetapi ada masyarakat yang sempat memotret kemudian dikirim ke medsos," papar dia.
Pasca-kejadian, kata Zudan, ada serangkaian isu yang menyebar di internet. Misalnya, isu yang menyebutkan ada berkardus-kardus e-KTP yang disembunyikan di sebuah gudang di Bogor.
Editor’s picks
"Kemudian, apa tindak lanjut aparat? Usut tuntas dalangnya. Kami jelaskan bahwa ini gudang resmi Kemendagri, bukan tempat menyembunyikan e-KTP. Ini hoax. Gak ada e-KTP palsu, yang ada asli tapi rusak," kata dia.