TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KPI: Perkawinan Anak Salah Satu Pemicu Ketimpangan Ekonomi

Terjebak pada lingkaran kemiskinan

IDN Times/Sukma Shakti

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Dian Kartikasari mengatakan, penyelesaian ketimpangan ekonomi akan efektif jika pemerintah menyelesaikan persoalan strategis perempuan dan anak perempuan.

"Hal itu meliputi perkawinan anak, rendahnya pendidikan perempuan, dan kekerasan terhadap perempuan," ujar Dian dalam keterangan tertulis, Kamis (9/8).

Baca Juga: Catatan KPI: Penonton di Ramadan Naik, Tayangan Banyak yang Melanggar

1. Perkawinan anak menghentikan akses pendidikan

IDN Times/Sukma Shakti

Dian menyebut, sebagian besar perkawinan anak terjadi di antara usia 14-17 tahun. Koalisi Perempuan menemukan usia termuda perkawinan anak perempuan dan laki-laki adalah 12 tahun.

"Perkawinan anak pada umumnya akan menghentikan pendidikan anak. Sehingga memunculkan ketimpangan jumlah anak perempuan yang berhasil menyelesaikan pendidikan SMP maupun SMA," jelas Dian.

2. Terjebak dalam lingkaran kemiskinan

Ilustrasi oleh Rappler Indonesia

Menurut Dian, rendahnya pendidikan perempuan akan menyumbang pada rendahnya pekerjaan maupun upah.

"Dan pada akhirnya akan menjebak masyarakat ke dalam lingkaran kemiskinan yang lebih dalam," tuturnya. 

Baca Juga: Miris, KPI Catat Ada 134 Pernikahan Anak di Bawah Umur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya