LPAI Sayangkan Pelibatan Anak dalam Insiden Pembakaran Bendera HTI
Pembakaran bendera HT menyebabkan kebingungan pada anak-anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyayangkan pelibatan anak pada pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) pada acara Hari Santri di Garut, Jawa Barat.
"Pembakaran bendera sebagai sebuah aktivitas simbolik tidak serta merta dapat dipahami anak-anak sebagaimana pemahaman orang dewasa," kata pria yang akrab disapa Kak Seto, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/10).
Baca Juga: Insiden Pembakaran, Ismail Yusanto Sebut HTI Tidak Punya Bendera
1. Perilaku membakar bendera menimbulkan kebingungan pada anak
Kak Seto mengatakan dengan kebersahajaan pola pikir kanak-kanak, perilaku membakar bendera sedemikian rupa dapat memunculkan kebingungan pada anak. Mereka dapat bertanya-tanya apa yang salah dengan bendera tersebut? Mengapa bendera dibakar pada peristiwa tertentu? Mengapa pihak tertentu membakar bendera dan apa tujuannya?
"Referensi utama anak-anak adalah keluarga, tempat pendidikan, kelompok pergaulan dan teman-teman sebaya. Karena itu, terdapat persoalan yang tidak ringan bagi seluruh pihak untuk membangun pemahaman utuh pada diri anak mengenai pembakaran tersebut," tutur dia.
Baca Juga: Begini Kronologi Pembakaran Bendera HTI Versi GP Ansor