TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

LPAI Sayangkan Pelibatan Anak dalam Insiden Pembakaran Bendera HTI

Pembakaran bendera HT menyebabkan kebingungan pada anak-anak

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyayangkan pelibatan anak pada pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) pada acara Hari Santri di Garut, Jawa Barat.

"Pembakaran bendera sebagai sebuah aktivitas simbolik tidak serta merta dapat dipahami anak-anak sebagaimana pemahaman orang dewasa," kata pria yang akrab disapa Kak Seto, seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/10).

Baca Juga: Insiden Pembakaran, Ismail Yusanto Sebut HTI Tidak Punya Bendera

1. Perilaku membakar bendera menimbulkan kebingungan pada anak

pixabay.com

Kak Seto mengatakan dengan kebersahajaan pola pikir kanak-kanak, perilaku membakar bendera sedemikian rupa dapat memunculkan kebingungan pada anak. Mereka dapat bertanya-tanya apa yang salah dengan bendera tersebut? Mengapa bendera dibakar pada peristiwa tertentu? Mengapa pihak tertentu membakar bendera dan apa tujuannya?

"Referensi utama anak-anak adalah keluarga, tempat pendidikan, kelompok pergaulan dan teman-teman sebaya. Karena itu, terdapat persoalan yang tidak ringan bagi seluruh pihak untuk membangun pemahaman utuh pada diri anak mengenai pembakaran tersebut," tutur dia.

2. Pemahaman anak bisa terisi hal-hal negatif

IDN Times/Fitria Madia

Dalam ruang pemahaman yang vakum pada diri anak-anak tersebut, Kak Seto khawatir, akan terisi pemahaman-pemahaman negatif, bahkan berpeluang berisiko buruk bagi tumbuh kembang anak.

"Kami khawatir, aksi pembakaran tersebut sedemikian rupa terasosiasi dengan low politics daripada high politics. Aksi tersebut rentan dimaknakan sebagai permusuhan satu pihak ke pihak lain secara destruktif," kata dia.

Baca Juga: Begini Kronologi Pembakaran Bendera HTI Versi GP Ansor

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya