Masalah Intoleransi Kembali Menyeruak, Ini Kata Menristekdikti
Agama dan keyakinan ada pada diri masing-masing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bali, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyinggung masalah toleransi yang belakangan kembali menyeruak. Menurutnya, masalah perbedaan keyakinan jangan sampai dipergunjingkan kembali. Sebab, agama dan keyakinan ada pada diri masing-masing.
“Pentingnya toleransi harus kita lakukan secara aktif. Jangan hanya ngomong toleransi, tapi sikapnya apatis terhadap orang lain. Hal ini harus kita hindari, jangan sampai masalah urusan agama dibenturkan yang akibatnya kita menjadi tercerai berai. Saya harap kampus Undiksha menjadi kampus persemaian kebangsaan Indonesia," ungkap Nasir saat memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa baru Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa (20/8).
1. Narkoba jadi hal yang merusak masa depan
Nasir mengatakan, kampus sudah menjadi persemaian untuk kebangsaan dan Pancasila. Dia pun mengimbau agar kampus tidak dijadikan pusat menyalurkan keinginan nafsu pribadi, terutama masalah narkoba.
“Narkoba merusak masa depan kita. Narkoba tidak akan memberikan masa depan Anda menjadi lebih baik. Maka dari itu, narkoba harus kita hentikan! Jauhi narkoba supaya Anda bisa meraih prestasi! Kalau bisa dicanangkan oleh Pak Rektor bahwa kampus harus bebas narkoba," katanya.
Baca Juga: KontraS: Ada 15 Kasus Persekusi Terhadap Mahasiswa Papua
Editor’s picks
Baca Juga: Mengapa Insiden Intoleransi di Yogyakarta Terus Terjadi?