TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masalah Intoleransi Kembali Menyeruak, Ini Kata Menristekdikti

Agama dan keyakinan ada pada diri masing-masing

IDN Times/Dian Ayu Gustanty

Bali, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyinggung masalah toleransi yang belakangan kembali menyeruak. Menurutnya, masalah perbedaan keyakinan jangan sampai dipergunjingkan kembali. Sebab, agama dan keyakinan ada pada diri masing-masing.

“Pentingnya toleransi harus kita lakukan secara aktif. Jangan hanya ngomong toleransi, tapi sikapnya apatis terhadap orang lain. Hal ini harus kita hindari, jangan sampai masalah urusan agama dibenturkan yang akibatnya kita menjadi tercerai berai. Saya harap kampus Undiksha menjadi kampus persemaian kebangsaan Indonesia," ungkap Nasir saat memberikan kuliah umum di hadapan para mahasiswa baru Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) di Singaraja, Bali, Selasa (20/8).

1. Narkoba jadi hal yang merusak masa depan

IDN Times/Dian Ayu Gustanty

Nasir mengatakan, kampus sudah menjadi persemaian untuk kebangsaan dan Pancasila. Dia pun mengimbau agar kampus tidak dijadikan pusat menyalurkan keinginan nafsu pribadi, terutama masalah narkoba.

“Narkoba merusak masa depan kita. Narkoba tidak akan memberikan masa depan Anda menjadi lebih baik. Maka dari itu, narkoba harus kita hentikan! Jauhi narkoba supaya Anda bisa meraih prestasi! Kalau bisa dicanangkan oleh Pak Rektor bahwa kampus harus bebas narkoba," katanya.

Baca Juga: KontraS: Ada 15 Kasus Persekusi Terhadap Mahasiswa Papua 

2. Kampus harus terbebas dari narkoba

Selain itu, Nasir juga mengulas mengenai transparansi di lingkungan kampus. Menurutnya, jika kampus sudah bebas dari narkoba, harapannya semua kegiatan yang ada, dan semua uang yang ada dilakukan secara transparan serta terbuka dengan baik.

Good governance, kejujuran itu menjadi penting. Jangan sampai kita melakukan kebohongan dan pembohongan pada diri kita, bahkan melakukan korupsi. Berani jujur itu hebat untuk anak Indonesia! Undiksha jujur, hebat untuk Indonesia!” lanjutnya.

3. Mahasiswa harus melek literasi

IDN Times/Dian Ayu Gustanty

Menurut Nasir, mahasiswa harus 'melek' literasi, baik itu literasi data, literasi teknologi, dan juga literasi manusia. Jika literasi mahasiswa sudah berjalan dengan baik, nanti akan berkembang mengenai kemanusiaan, komunikasi, dan kerja sama dalam diri mahasiswa.

“Canggihnya teknologi yang kita miliki tidak ada artinya kalau manusianya bermasalah. Kalau Anda pintar jangan membodohi orang lain. Justru kalau pintar itu bagaimana bisa bermanfaat untuk orang lain, itu yang penting,” jelasnya.

Baca Juga: Mengapa Insiden Intoleransi di Yogyakarta Terus Terjadi?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya