Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Fahmi Idris: Niatkan Beramal
Tarif BPJS disebut lebih murah dari harga segelas kopi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris angkat bicara mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Dalam kunjungannya di Open House IDN Media HQ, Fahmi mengatakan, BPJS melakukan sharing ekonomi. Dia menyebut hal itu sebagai penyesuaian iuran.
"Yang bikin ramai itu kok dari Rp80 ribu kelas I jadi Rp160 ribu? Kok gede banget naiknya? Lagi rame nih. Lalu kelas II dari Rp25 ribu jadi Rp42 ribu. Pemerintah kok kayak mau menyusahkan masyarakat, naikin iuran 2 kali lipat? Ya jangan lihat itu narasinya," kata Fahmi di Kantor IDN Media HQ, Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (29/10).
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan: Tiap Bulan Kami Bayar Tagihan Rp7,5 Triliun
1. Tarif iuran BPJS Kesehatan disebut lebih murah dari harga pulsa
Fahmi menyebut, tarif iuran BPJS Kesehatan saat ini tak lebih mahal dari harga pulsa provider tertentu. Dia pun membandingkan tarif iuran dengan harga kopi kekinian yang bisa mencapai Rp45 ribu per gelas. Menurut dia, tarif iuran sudah disesuaikan dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
"Jadi kalau naik Rp42 ribu sesuai rencana pemerintah, itu gak sampai Rp2 ribu sehari. Untuk apa? Untuk kesehatan sendiri. Sisihkan Rp1.500, taruh di pojokan laci. Itulah dana proteksi diri. Kalau narasinya (tarif) naik, kayak gede banget, padahal Rp5 ribu per hari untuk kelas I," katanya.
Baca Juga: Dampak Iuran Naik, Peserta BPJS Diprediksi Banyak Turun Kelas