TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terus Defisit, Tiap Bulan BPJS Kesehatan Bayar Tagihan Rp7,5 Triliun

Rata-rata ada 445 orang per menit yang gunakan BPJS

(Petugas melayani warga di Kantor Pelayanan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Matraman, Jakarta) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan, defisit BPJS Kesehatan disebabkan oleh iuran yang belum sesuai hitungan. Dalam kunjungannya di Open House IDN Media HQ, Fahmi menjelaskan iuran sekarang yang dibayar oleh pekerja nonformal adalah iuran diskon.

"Pada kelas 3 tahun 2016 itu harusnya Rp53 ribu, tapi pemerintah menetapkan Rp22.500, diskon Rp27.500. Lalu kelas 2 harusnya Rp63 ribu, tapi pemerintah menetapkan 51 ribu. Ada diskon 12 ribu. Kelas 1 baru kelasnya sama. Itulah akar masalah yang berkaitan dengan defisit yang paling fundamental," kata dia di Kantor IDN Media HQ, Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (29/10).

Baca Juga: Iuran BPJS Naik 100 Persen, Diprediksi Akan Banyak Peserta Turun Kelas

1. BPJS Kesehatan membayar tagihan rata-rata Rp7,5 triliun per bulan

(Petugas melayani warga di Kantor Pelayanan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Matraman, Jakarta) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Fachmi tak menyebut angka pasti yang dikelola BPJS Kesehatan. Namun, setiap bulan BPJS Kesehatan rata-rata membayar tagihan sebesar Rp7,5 triliun.

"Pemerintah sudah tahu (ada gap). Maka kami menyusun bersama, ada rencana kerja anggaran, misal bulan ini menyusun dengan Kemenkes, Kemenkau, kami tahu akan ada gap sekian. Gap itu diselesaikan dengan anggaran berimbang. Nanti disiapkan subsidi. Tapi semakin ke sini pemerintah mulai membangun kebersamaan masyarakat untuk menutup itu," jelasnya.

2. Pemanfaatan pelayanan kesehatan rata-rata 640.822 per hari

(Petugas melayani warga di Kantor Pelayanan BPJS Kesehatan Jakarta Pusat, Matraman, Jakarta) ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, pemanfaatan pelayanan kesehatan selama 5 tahun di seluruh tingkat pelayanan sebanyak 874,1 juta pemanfaatan. Rata-rata pemanfaatan tahun 2018 adalah 640.822 per hari kalender.

"Rata-rata ada 445 orang per menit (yang memanfaatkan layanan kesehatan," jelasnya.

Pada 2014, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp1,9 triliun. Pada 2015, defisit meningkat menjadi Rp9,4 triliun. Pada 2016, defisit sempat turun menjadi Rp6,7 triliun. Pada 2018, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp13,8 triliun.

Baca Juga: Iuran BPJS Naik Awal 2020, Ini Respons Menteri Kesehatan Terawan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya