TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tuntaskan KLB Gizi Buruk dan Campak, Tim FHC Fokus di Asmat 3 Bulan ke Depan

Evaluasi lintas sektor masih berlangsung

Antara Foto

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memastikan kondisi masyarakat Kabupaten Asmat, Papua, sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Baca juga: Atasi Campak dan Gizi Buruk di Asmat, Kemensos Wacanakan Relokasi Terbatas

1. Pencegahan dan pengendalian jadi target jangka pendek

Antara Foto

Tim Kemenkes bersama TNI dan Polri telah melakukan tugas dalam tiga gelombang. Masing-masing gelombang melaksanakan tugas selama 10 hari.

"Target jangka pendeknya adalah melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian campak dan gizi buruk. Kamis besok (8/2) sudah memasuki gelombang ketiga. Ini nanti akan dilanjutkan dalam bentuk tim flying health care (FHC) lagi selama tiga bulan ke depan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Mohamad Subuh Jakarta, Senin 5 Februari 2018.

2. Evaluasi status KLB tengah dilakukan

Antara Foto

Subuh menjelaskan hampir semua kasus di Asmat sudah tertangani dengan baik. Pihaknya akan segera mengevaluasi status Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Sudah ada rapat dengan bupati sana, hampir semua kasus sudah tertangani. Kami mau evaluasi apakah status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak perlu dihentikan atau tidak, karena itu kewenangan pemda," kata dia.

Subuh mengatakan penghentian status KLB biasanya melalui prosedur dua kali masa inkubasi. Jika tidak ditemukan kasus dan laporan kasus, status KLB dapat dihentikan.

"Kalau mau memberhentikan KLB perlu waktu 28 hari dari kasus terakhir yang ditemukan. Mudah-mudahan sudah gak terlaporkan lagi karena selama empat hari terakhir tak ada kasus baru maupun gizi buruk," ujar dia.

Baca juga: Status KLB Campak di Asmat Resmi Dicabut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya