TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[UPDATE] Korban Meninggal Bencana Palu-Donggala 1.948 Orang

Proses evakuasi dan pendataan korban masih terus dilakukan

ANTARA FOTO/Darwin Fatir

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban meninggal akibat gempa bumi serta tsunami di Palu dan Donggala terus bertambah dan kini menjadi 1.948 orang. Jumlah ini dikhawatirkan akan bertambah. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei mengatakan, jumlah tersebut masih berubah karena hingga kini proses evakuasi dan pendataan korban masih terus dilakukan. 

Korban meninggal terbanyak ada di Kota Palu 1.539 orang. Kemudian disusul Donggala 171 orang, Sigi 222 orang, Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 885 orang telah dimakamkan massal, sementara sisanya diambil oleh pihak keluarga korban.

"Pengungsi yang tercatat saat ini ada 74 ribu orang. Saya katakan bahwa ini akan divalidasi, yang dikategorikan adalah masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya. Mudah-mudahan setelah divalidasi (jumlahnya) lebih kecil," kata Willem di Graha BNPB Jakarta, Senin (8/10).

Baca Juga: Ini yang Dibutuhkan Korban Gempa Donggala

1. Layanan kesehatan terkendala di daerah terisolasi

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Menurut Willem, ada kendala dalam pemberian pelayanan kesehatan untuk daerah-daerah yang terisolasi. Pemerintah mengerahkan 12 helikopter untuk bantuan kesehatan.

"Kami lakukan untuk pergerakan logistik. Kami juga upayakan untuk evakuasi medis. Ada 14 rumah sakit yang berfungsi penuh dari 33 rumah sakit yang ada. Untuk rumah sakit yang rusak saat ini sedang disiapkan fasilitas perbaikan oleh Kementerian PUPR," ujar dia.

2. Masih banyak orangtua dan anak-anak yang trauma

ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Willem melanjutkan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga meminta agar anak-anak melanjutkan pendidikan per hari ini. Namun, masih banyak anak-anak yang trauma. Bahkan, tak sedikit orangtua yang tidak mengizinkan anak-anaknya masuk sekolah.

"Tapi sudah diimbau (untuk kembali sekolah). Bagian yang rusak seperti di daerah Petobo, ada 140 tenda yang dipasang untuk kelas," kata Willem.

Saat ini, terdata 22 siswa meninggal, 33 siswa hilang, dan 1 siswa luka-luka. Kemudian, terdata 22 guru meninggal, 14 guru hilang, dan 2 guru rawat inap.

Baca Juga: IDN Media Galang Dana Pendidikan untuk Korban Gempa Donggala

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya