TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Pawai Anak TK Bawa Senjata, KPAI Panggil Pihak Sekolah

Simbol gerakan radikal bukan bahan lucu-lucuan

Facebook

Jakarta, IDN Times - KPAI akan memanggil pihak TK Kartika V Kota Probolinggo sebagai penyelenggara dan pihak yang bertanggung jawab dalam penggunaan atribut karnaval cadar dan replika senjata yang viral.

"KPAI minta kepada polisi terus mengusut pihak-pihak yang terlibat dalam inisiatif penggunaan atribut karnaval TK Kartika. Kegiatan seperti ini tak bisa dibenarkan dengan alasan inisiatif yang spontan, namun sesungguhnya membutuhkan persiapan yang matang sehingga dilakukan dengan sadar dan penuh tanggung jawab," ujar Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto dalam keterangan tertulis, Minggu (19/8).

1. Pihak sekolah harus disanksi tegas

Facebook/Gatotkoco.alkhottoth

Susanto mengatakan, KPAI meminta kepada Dinas Pendidikan Probolinggo untuk memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah. Sebab, pihak sekolah menggunakan atribut cadar dan replika senjata dalam kegiatan karnaval tanpa koordinasi.

Selain itu, KPAI meminta kepada Kantor Kementerian Agama Kota Probolinggo untuk melakukan pembinaan kepada sekolah-sekolah tentang ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamiin.

"Simbolisasi Islam dan ajaran Rasulullah agar tidak dinisbatkan pada simbol kekerasan sebagaimana sering diasosiasikan dengan simbol Taliban atau ISIS," ujarnya.

KPAI juga menyayangkan alasan pihak sekolah mengangkat tema “bersama perjuangan Rasullullah, kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT” sebagai pembenaran pemakaian atribut yang biasa dilekatkan kepada kelompok ISIS. Padahal, kegiatan yang sedang diselenggarakan adalah Pawai Budaya dalam Rangka HUT RI ke-73.

Harusnya, pawai budaya yang sesuai dengan khasanah budaya Indonesia.

Baca Juga: Siswi TK Bercadar Saat Pawai 17-an, Sekolah Minta Maaf

2. Simbol gerakan radikal bukan bahan lucu-lucuan

IDN Times/Margith Damanik

KPAI juga meminta banyak pihak, khususnya mereka yang menjadi pendidik di sekolah PAUD, SD, SMP dan SMA untuk tidak menjadikan symbol gerakan radikal sebagai bahan lucu-lucuan dalam pertunjukan karnaval. Apalagi jika pemakaian atribut cadar dan replika senjata diniatkan untuk hal serius (bukan lucu-lucuan).

Menurut Susanto, hal ini patut disayangkan karena terkandung sosialisasi ajaran radikalisme melalui visualisasi atribut yang kenakan anak. Penjelasan Kepala TK Kartika V bahwa penggunaan atribut tersebut karena tersedia barangnya di sekolah sehingga tidak perlu menyewa kostum lainnya justru menimbulkan tanya publik.

"Kok bisa sekolah menyediakan seragam cadar dalam jumlah banyak?" Susanto mempertanyakan.

Baca Juga: Anak TK Bercadar dan 'Bersenjata', KPAI : Jangan Buat Lucu-lucuan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya