TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disebut Jokowi Pantas Jadi Menteri, Ini Rekam Jejak Bahlil Lahdalia

Bahlil pernah jadi sopir angkot hingga berjualan kue

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Jakarta, IDN Times - Nama Bahlil Lahadalia masuk dalam radar calon menteri kabinet Joko "Jokowi" Widodo-Ma’ruf Amin. Bukan pengamat yang menilai, tapi Jokowi sendiri yang mengungkapkannya.

Saat itu, Jokowi menghadiri Buka Puasa Bersama Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Jokowi tiba-tiba membuat suasana ramai. Dalam sambutannya, Presiden menyebut Ketua Umum Hipmi itu cocok menjadi menteri Kabinet Kerja.

"Adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri," kata Jokowi disambut tepuk tangan tamu undangan di Ballroom Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5) lalu.

Jokowi menilai Bahlil adalah pemuda cerdas sehingga pantas jika menjadi menteri. Pada Pilpres 2019, pria kelahiran 7 Agustus 1967 itu salah satu pengusaha yang tergabung dalam tim sukses (timses) Jokowi-Ma'ruf.

Banyak yang belum tahu siapa sosok Bahlil Lahadalia. Berikut rekam jejak Bahlil yang dirangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Ketua Kadin Usulkan Para Menteri Pakai Mobil Listrik

1. Pernah jual kue hingga jadi sopir angkot

Instagram.com/bahlillahadalia

Bahlil lahir dari keluarga kurang mampu yang membuatnya harus berpikir panjang, agar bisa membantu kedua orangtuanya. Ayah Bahlil bekerja sebagai kuli bangunan, sementara sang ibu seorang pembantu rumah tangga.

Lantaran keterbatasan ekonomi, Bahlil terpaksa berjualan kue. Dia ingin meringankan beban orangtuanya untuk keberlangsungan hidupnya.

Banyak yang tak menduga jika kehidupan Bahlil penuh keprihatinan. Waktu mengenyam pendidikan di bangku SMP, ia sempat menjadi kondektur. Sementara saat SMEA, ia menjadi sopir angkot.

Meski kesehariannya harus disibukkan dengan banyak kegiatan, Bahlil merupakan anak berprestasi. Terbukti saat SMEA, ia pernah menjadi ketua OSIS.

2. Jadi ketua senat hingga sukses jadi pengusaha

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Bukan hal yang mudah bagi Bahlil untuk masuk ke perguruan tinggi. Dia terpaksa melakoni pekerjaan apapun agar bisa masuk ke perguruan tinggi. Dengan usaha dan kerja keras, anak kedua dari delapan bersaudara itu berhasil masuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua.

Saat masa kuliah, Bahlil aktif berorganisasi. Dia bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dengan bekal organisasi tersebut, dia terpilih menjadi ketua senat.

Saat duduk di semester akhir kuliah, Bahlil bertekad bisa keluar dari kemiskinan dan kesulitan hidup yang menjeratnya. Dia akhirnya memberanikan diri fokus berbisnis.

3. Jadi ketua Hipmi 2015-2018

IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Dewi fortuna berpihak kepada Bahlil, kerja kerasnya berbisnis membuahkan hasil. Perusahaan yang dirintisnya, PT Rifa Capital, akhirnya bisa mereguk sukses. Kini, perusahaan ini memiliki holding dari 10 perusahaan di antaranya PT Ganda Nusantara (shipping), PT Pandu Selaras (pertambangan emas), PT MAP Surveilance (pertambangan nikel).

Saat ini banyak jenis usaha yang telah digarap Bahlil, mulai dari sektor perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, dan konstruksi. Pada Februari 2015, musyawarah nasional Hipmi ke-XV menetapkan Bahlil sebagai ketua umum Hipmi 2015-2018.

Baca Juga: Masuk Bursa Calon Menteri, Ini Rekam Jejak Yenny Wahid

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya