TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta Balita Dianiaya Pacar Tante hingga Koma di Jakarta Timur

Korban dibanting hingga muntah darah dan patah tulang

Ilustrasi penganiayaan korban bersimbah darah. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Seorang bayi di bawah lima tahun (balita) menjadi korban penganiayaan hingga mengalami patah tulang di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku diduga merupakan kekasih dari tente korban berinisial RA (29).

Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigen Pol Hariyanto, menjelaskan, kasus ini terungkap ketika pelaku melarikan korban ke rumah sakit. Saat itu, muncul kecurigaan dari dokter RS Polri.

"Dokter IGD RS Polri mencurigai keterangan tersangka yang tidak cocok dengan lukanya dan dilaporkan dari petugas IGD ke polisi Jakarta Timur," ucap Hariyanto saat dikonfirmasi, Senin (11/12/2023).

Berikut fakta-fakta penganiayaan balita tersebut!

Baca Juga: Fakta-Fakta Pembunuhan Jagakarsa: Bunuh 4 Anak dari Bontot-Sulung

1. Pelaku klaim korban jatuh dari tangga

Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Sakti)

Hariyanto menjelaskan, pelaku mengaku menyebut korban terjatuh dari tangga. Padahal, bayi berusia tiga tahun tersebut mengalami luka yang cukup parah.

"(Keterangan tersangka bayi itu terluka karena) jatuh dari tangga. (Luka) cedera kepala berat, patah tulang selangka kanan," bebernya.

Baca Juga: Firli Bahuri Bakal Jalani Sidang Etik Mulai 14 Desember 2023

2. Tersangka kesal karena korban rewel

Ilustrasi balita. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Kejadian ini sempat viral diunggah akun @warungjurnalis. Dalam keterangannya, diketahui orangtua korban yang sedang menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) menitipkan anaknya kepada adik ipar yang tinggal satu rumah bersama RA.

"Tersangka kesal karena korban sering rewel dan menangis ketika tersangka pulang kerja," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana saat dihubungi, Senin (11/12/2023).

Baca Juga: Korupsi Proyek Kereta, Eks Pejabat Kemenhub Divonis 5 Tahun Penjara

3. Pelaku klaim telah dua kali menyiksa korban

Ilustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut Lina, aksi keji ini sudah dilakukan pelaku sebanyak dua kali. Tante korban yang akhirnya mengetahui kejadian itu pun mencoba menghalaunya.

"Menghalau, makanya dia videokan supaya kalau ada apa-apa ada bukti, terakhir teriak keluar, bahkan dia dimarahin pacarnya itu," ucapnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya