TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gunung Semeru Masih Berstatus Waspada

Masyarakat diminta mewaspadai potensi awan panas

Gunung Semeru meletus (dok. BNPB)

Jakarta, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyimpulkan berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, serta potensi ancaman bahayanya maka tingkat aktivitas Gunung Semeru dinilai masih pada level II atau waspada, meskipun aktivitasnya meningkat.

"Pengamatan visual menunjukkan pemunculan guguran dan awan panas guguran diakibatkan oleh ketidakstabilan endapan lidah lava," kata Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kristianto, dikutip ANTARA, Minggu (5/12/2021).

Baca Juga: Bertambah, Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Jadi 2 Orang

1. Gempa letusan rata-rata 50 kejadian per hari

Warga menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru. (ANTARA/Seno/rwa).

Kristianto menjelaskan, aktivitas yang terjadi di Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember 2021 merupakan aktivitas permukaan (erupsi sekunder) dan dari kegempaan tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi dengan suplai magma/batuan segar ke permukaan.

"Jumlah dan jenis gempa yang terekam selama 1 hingga 30 November 2021 didominasi oleh gempa-gempa permukaan berupa letusan dengan rata-rata 50 kejadian per hari," tuturnya.

2. Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak

Gunung Semeru meletus (dok. BNPB)

Gempa guguran Gunung Semeru pada 1 dan 4 Desember 2021, masing-masing empat kali kejadian. Gempa vulkanik, dalam, dangkal, dan tremor, yang mengindikasikan kenaikan magma ke permukaan terekam dengan jumlah sangat rendah.

Pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir, kemudian pada pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur empat kilometer dari puncak atau dua kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan), tetapi hingga saat ini sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.

"Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin," katanya.

Baca Juga: Data Kemenkes: 45 Orang Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya