Ketua DPR Minta BURT Kaji Kaca Gedung yang Antipeluru
Senjata asal peluru sudah dimodifikasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengungkap bahwa bukan sekali ini saja gedung DPR jadi sasaran peluru nyasar. Untuk itu, dia meminta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR mengkaji kaca-kaca gedung.
Menurut politisi yang disapa Bamsoet itu, Gedung DPR/MPR memang memungkinkan terkena peluru nyasar seperti yang terjadi Senin (15/10). Hal itu karena dekat dengan lapangan menembak.
"Tempat latihan yang dipakai yang paling pojok karena memang sangat dekat dengan DPR. Mungkin jaraknya dari situ ke parkir DPR 100 m ke atas kira-kira 200-300 m dan masih efektif daya rusaknya (masih) kuat,” kata dia di DPR (16/10).
1. Bamsoet desak polisi lakukan rekonstruksi
Bambang mengaku sudah mendesak kepolisian untuk olah TKP dan melakukan rekonstruksi terkait kasus penembakan ke gedung DPR, kemarin. Ketua bidang hukum dan penegakan disiplin anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) itu juga mengungkapkan bahwa senjata yang digunakan berjenis Glock 17 kaliber 9 mm dan sudah dimodifikasi.
“Jadi itu senjata itu harusnya standar dimodifikasi dan memakai alat kecil menjadi otomatis. Nah, Glock kaliber 9 itu jangkauan jelajahnya itu bisa mencapai 1,5 mil. Jadi tembakan efektif itu bisa 400 m, kalau tembakan tepatnya 25-75 meter,” kata dia.
Baca Juga: Pelaku Penembakan Nyasar di DPR Ternyata Bukan Anggota Perbakin
Baca Juga: Peluru Nyasar ke DPR, Sekjen Gerindra Usul Lapangan Tembak Dipindah