TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Kombes Pol Iqbal Alqudusy, Kasatgas Humas Nemangkawi Pemburu KKB

Meliput ganasnya KKB sambil menahan rindu keluarga

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Al Qudussy. (dok. Pribadi/M. Iqbal Al Qudussy)

Jakarta, IDN Times - Kombes Pol M Iqbal Alqudusy membagi cerita suka duka menjadi Kepala Humas Satuan Tugas Operasional Nemangkawi. Meski baru lima bulan bertugas sebagai Kasatgas Humas di Papua sejak Januari 2021, ia sebenarnya sudah sering meliput kerusuhan di Tanah Cendrawasih itu.

Stidaknya, pria kelahiran Solo 1975 itu sudah delapan kali bertugas meliput kerusuhan di Jayapura, Wamena, dan Manokwari.

“Sungguh tak terbayang ketika saya ditunjuk sebagai Kasatgas Humas Ops Nemangkawi, tentu dari segi bahasa dan juga terkadang pada daerah tertentu mempunyai cuaca yang ekstrem, namun itu semua tak menjadi sebuah hambatan maupun kesulitan bagi saya, maupun anak buah yang saya pimpin untuk hadir di Papua,” kata Iqbal kepada IDN Times, Selasa (25/5/2021).

Baca Juga: Satgas Nemangkawi Pukul Mundur KKB, TNI-Polri Kuasai Puncak Papua

1. Membuktikan sebuah fakta dan melawan risiko di setiap operasi menumpas KKB

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Al Qudussy. (dok. Pribadi/M. Iqbal Al Qudussy)

Mengabadikan momen dan fakta yang terjadi di lapangan menjadi tantangan mantan Kasatlantas Polresta Solo itu selama bertugas. Hampir setiap hari digempur dengan berita-berita miring tentang arogansi TNI-Polri, menjadi tugas Iqbal untuk membuktikan fakta sebenarnya.

Jangan sampai lengah, adalah kunci Iqbal melewati risiko yang membuntuti setiap operasi atau penindakan terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kini berstatus sebagai teroris oleh pemerintah.

“Terkadang orang-orang yang tidak tahu kondisi sebenarnya, melihat secara langsung, mendokumentasikan langsung berbicara yang tidak benar, maupun memutarbalikan fakta, dan semua harus kami jawab sesuai fakta yang sebenarnya, bukan suatu diksi-diksi yang tidak benar,” ujar Iqbal.

2. Menguasai medan Papua menjadi satu tantangan serius

Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Al Qudussy. (dok. Pribadi/M. Iqbal Al Qudussy)

Tak seperti meliput kerusuhan atau perang di kota-kota, jarak pandang dan tempat bersembunyi yang mungkin masih mudah. Meliput di Papua, menurut eks Wakapolres Banggai itu ibarat mengantar nyawa ke tengah hutan.

Sebab, medan Papua yang penuh hutan, lereng, dan lembah menjadi tantangan serius setiap operasinya. Tak jarang, personel TNI-Polri menjadi korban akibat serangan KKB yang diakuinya sangat menguasai medan Papua.

“Ini adalah tempat mainnya mereka (KKB) sejak kecil, medan dan lokasi geografisnya luar biasa. Soal penguasaan medan, mereka lebih menguasai dari pada kami,” ujar Iqbal.

3. Memburu simpatisan KKB bak mencari jarum di tumpukan jerami

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Simpatisan KKB dari masyarakat juga menjadi faktor lainnya, hingga KKB dengan mudah melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI-Polri saat dilakukan pengejaran.

Simpatisan ini berada di tengah-tengah masyarakat, dan selalu memberikan informasi kepada KKB. Meski demikian, saat ini Satgas Nemangkawi tengah melakukan pemetaan untuk mengenal antara masyarakat dan simpatisan KKB.

"Ini yang kita lakukan sekarang," kata Iqbal yang pernah menjabat Kapolres Tolitoli itu.

Iqbal memastikan kemampuan bertempur KKB tidak sebanding dengan pasukan TNI-Polri. Hanya saja faktor geografis lebih dikuasai KKB.

Meski dengan kondisi geografis dan medan yang sulit, namun kendala yang dihadapi itu tidak menyurutkan Satgas Nemangkawi dalam upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap KKB.

Terbukti, dalam beberapa pekan penegakan hukum terhadap KKB di Kabupaten Puncak, tidak terdapat korban dari masyarakat sipil.

Korban tewas semuanya merupakan anggota KKB pimpinan Lekagak Talenggeng. Bahkan, salah satunya merupakan ajudan pribadi Lesmin Waker yang merupakan komandan pasukan wilayah pintu angin.

“Sulitnya medan geografis tidak menyurutkan semangat Satgas Newangkawi dalam penegakan hukum secara tegas dan terukur terhadap Kelompok Kriminal Teroris Bersenjata di Zona Mini yaitu Mimika, Intan Jaya, Nduga dan Ilaga," ujar eks Kasubag Berita Div Humas Polri itu.

Baca Juga: Sosok Brigjen Roycke, Kepala Satgas Nemangkawi Pemburu KKB Papua

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya