TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Palu Termasuk Daerah Rawan Bencana, Kenapa Tak Ada Pencegahan Gempa?

Mitigasi bencana didukung kebiasaan manusia

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta, IDN Times - Gempa bumi yang melanda wilayah Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, mengakibatkan tsunami yang dahsyat. Akibat gempa tersebut, lebih dari 1000-an orang meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar mengatakan hingga kini gempa bumi belum bisa diprediksi kapan akan terjadi, di mana dan berapa besar magnitudanya. Belum ada ilmuwan yang berhasil memprediksi bencana alam ini akan terjadi.

"Hingga saat ini, yang dapat diprediksi adalah potensi maksimum magnituda dan dampak intensitasnya," kata Rudy di kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (3/20).

Karena itu, ESDM melakukan mitigasi bencana atau serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana ini. Apa saja?

Baca Juga: Ini Penjelasan Ilmiah Penyebab Likuifaksi di Donggala-Palu

1. Badan Geologi sudah memetakan Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Palu

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Badan Geologi Kementerian ESDM melakukan upaya mitigasi bencana dengan memetakan daerah yang pernah terjadi tsunami, yang disajikan dalam peta rawan gempa bumi dan tsunami. Peta KRB gempa bumi dan tsunami itu secara rutin disampaikan pada seluruh pemerintah daerah.

Terkait gempa yang terjadi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Geologi telah membuat Peta KRB gempa bumi Provinsi Sulawesi Tengah, Peta KRB Tsunami Teluk Palu, dan Peta Mikrozonasi Gempa Bumi Palu.

“Seperti Palu ini sudah kita petakan, kawasan rawan gempanya,” ungkap Rudy.

2. Mitigasi bencana didukung kebiasaan manusia dan tata ruang

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Saat ini, kata Rudy, Kementerian ESDM sedang melakukan riset tata ruang dengan merujuk pada UUD Nomor 24 Tahun 1992 tentang tata ruang. Kemudian, hasil riset tersebut akan diserahkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Tentunya ini bagian dari mitigasi, tapi bagaimana beradaptasinya. Adaptasi mulai dari bangunan infrastruktur maupun sikap manusianya terhadap bencana,” tutur dia.

IDN Times/Sukma Shakti

Baca Juga: Cerita Tasmini, Korban Selamat Gempa dan Tsunami Palu Asal Lamongan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya