TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesan Terakhir Korban Lion Air untuk Putrinya: Jaga Adik Baik-baik

Eryanto adalah salah satu penumpang Lion Air JT 610

IDN Times/Irfan Fathurohman

Pangkalpinang, IDN Times - “Jangan berantem, jaga adik baik-baik,” pesan terakhir sang ayah, Eryanto (41) kepada anak pertamanya Khansa Arydinta (13) sebelum pergi ke Jakarta pada Sabtu (27/10). Eryanto pun lekas pergi untuk mengikuti kejuaraan kicau burung Piala Presiden V yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu (28/10).

Keluarga tak menyangka, hari itu adalah kepergian Eryanto untuk selamanya. Aryanto merupakan salah satu penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh Senin pagi (29/10).

“Kami masih tidak menyangka, semoga masih dapat kabar baik, apa pun yang terjadi kita sudah ikhlas,” ucap adik kandung Eryanto bernama Maulida (31).

1. Tangisan Mariati pecah saat mengenang menantunya

IDN Times/Irfan Fathurohman

Ditemui IDN Times di kediaman keluarga Eryanto di Jalan Perumahan Taman Tanjung Bunga RT 07/03 Kel. Sinar Bulan, Kec. Bukit intan, Pangkalpinang (1/11), terlihat tenda dan karangan bunga yang terpajang di depan rumahnya.

Kedatangan IDN Times diterima dengan baik oleh Ibu Mertua Eryanto, Mariati (68). Setelah mempersilakan duduk, Mariati lantas memanggil ketiga anak Eriyianto dengan isterinya, Sri Hartati (38). Ketiganya adalah Khansa Arydinta (13), M. Riandri (10), dan Khaira Azra (8).

Duduk berjajar, Khansa lebih memilih berdiri sambil memegang pundak sang nenek yang tak mampu menahan tangisnya ketika bercerita tentang keseharian Eryanto kepada anak-anaknya.

“Sering becanda tidak pernah marah,” pecah tangis Mariati mengenang menantunya.

Tak ingin Mariati berlarut dari tangisnya, IDN Times menyudahi wawancara.

2. Ketegaran Khansa sambil memegang erat pundak nenek

IDN Times/Fitang Budhi Adhitya

Dengan tegar, Khansa terus memegang pundak sang nenek. Tanpa raut kesedihan Khansa mencoba lebih kuat di depan nenek dan kedua adiknya. Khansa yang baru duduk di bangku Sekolah Mengah Pertama (SMP) di Pangkalpinang itu bersedia melanjutkan wawancara.

Khansa pun lantas menceritakan sebelum kepergian sang ayah yang merupakan PNS Bapeda Bangka Belitung itu, sampai ia dapat kabar dari gurunya jika ayah Khansa dipastikan berada dalam pesawat nahas Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang dengan jam keberangkatan pukul 06.20 WIB.

Khansa yang sedang mengikuti jam sekolah pada hari Senin (29/10) sekitar pukul 11.00 WIB, dipanggil oleh gurunya untuk lekas pulang.

“Dikasih tahu guru, (Aku) langsung pulang,” kata Khansa sambil terus memegang pundak Mariati yang terus berlinang.

“Waktu itu langsung dijemput sama Om Al (Paman Khansa),” lanjut Khansa.

Sesampainya di rumah, Khansa disambut pelukan ibunya. Sambil menangis sang ibu terus memeluk Khansa.

3. Pantai Pasir Padi jadi tempat terakhir Khansa berlibur dengan ayahnya

IDN Times/Irfan Fathurohman

Tetap tegar, Khansa mengungkapkan jika sebulan lalu, ia bersama ayah, ibu, dan adik-adiknya sempat berlibur ke tempat yang sering mereka kunjungi, Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang.

“Sering ke sana, terakhir pergi (berlibur) sama Ayah sebulan lalu,” kata Khansa.

Baca Juga: [BREAKING] Satu Jenazah Korban Lion Air JT610 Berhasil Teridentifikasi

4. Maulida tak menyangka sang kakak pergi untuk selamanya

Maulida (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Di dekat Khansa, berdiri adik Eriyanto, Maulida. Ia mengaku jika tidak mengetahui kepergian sang kakak ke Jakarta.

“Tahunya, pagi itu abang ada di dalam (pesawat). Dapat kabar dari teman,” kata Maulida.

“Masih ga nyangka waktu itu,” lanjutnya.

Baca Juga: Polisi: Hasil Identifikasi Korban, Kecil Kemungkinan Lion Air Meledak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya