TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Kirim Surat Terbuka untuk Presiden Prancis, Apa Isinya?

PKS desak Presiden Emmanuel Macron minta maaf

Presiden Prancis, Emmanuel Macron (ANTARA FOTO/Christophe Ena/Pool via REUTERS)

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu melalui anggota Komisi I DPR RI Sukamta, mengirim surat terbuka kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Surat itu disampaikan melalui Kedutaan Besar Prancis di Jakarta, Jumat (30/10/2020).

Surat resmi Presiden PKS dengan nomor 01/B-xx/K/DPP-PKS/2020 ini mengecam keras pernyataan Emmanuel Macron tentang Islam.

“Kami mengutuk keras setiap tindakan provokatif dan penghinaan yang berusaha mencemarkan nama baik agama apa pun, tidak terkecuali Islam,” ujar Syaikhu dalam surat tersebut.

Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Teror Penusukan di Prancis

1. PKS tegaskan pernyataan Emmanuel Macron tidak bisa diterima

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (Dok. PKS)

Syaikhu menjelaskan, Indonesia merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Indonesia juga negara demokrasi peringkat ketiga terbesar di dunia yang membuktikan nilai-nilai Islam, hak asasi manusia, dan demokrasi dapat berjalan seiring.

“Kami menegaskan pernyataan ceroboh Anda tidak bisa kami terima. Ini sangat menyakitkan bagi kami, terutama bagi umat Islam Indonesia, serta dapat mengganggu ketertiban dan perdamaian dunia,” ujarnya.

2. PKS menentang penghinaan terhadap Islam

Ahmad Syaikhu ditunjuk jadi Presiden PKS periode 2020-2025 (Dok. Partai Keadilan Sejahtera)

PKS, kata Syaikhu, juga menentang narasi berbasis kebencian dan penghinaan terhadap Islam, termasuk tindakan tidak menghormati nabi umat Islam, Nabi Muhammad SAW. Apa yang Emmanuel Macron sampaikan, lanjut Syaikhu, menunjukkan nihilnya penghormatan terhadap keberagaman, kesetaraan, dan keadilan.

“Kami mendesak Anda untuk menarik ucapan Anda yang menghina Islam, serta meminta maaf kepada warga dunia, khususnya umat Muslim yang telah tersakiti oleh pernyataan ceroboh Anda,” ujar dia.

Baca Juga: Mantan PM Mahathir: Umat Muslim Punya Hak Marah Terhadap Prancis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya