TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKS Minta Pemerintah Turun ke Kamp ISIS Identifikasi Eks WNI

Tidak semua eks WNI kombatan ISIS

Presiden PKS Sohibul Iman (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman sepakat dengan sikap Presiden Joko "Jokowi" Widodo, yang membuka peluang memulangkan anak-anak anggota ISIS eks warga negara Indonesia (WNI) di bawah usia 10 tahun.

Namun, Sohibul mengimbau, pemerintah sebaiknya turun langsung ke kamp-kamp ISIS, untuk mendata dan memetakan eks WNI di Suriah.

"Iya, harus (ke Suriah), dia harus memetakan, bikin peta yang sebaiknya," kata dia di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2).

1. Anak anggota ISIS asal Indonesia harus dibina dan diberikan pendidikan

(IDN Times/Arief Hidayat)

Sohibul meyakini bila anak-anak ISIS eks WNI dipulangkan dan diberi pendidikan, para orang tuanya akan berterima kasih. Jika pemerintah memberikan pendidikan, anak-anak tersebut juga akan tumbuh baik.

"Saya yakin, seyakin-yakinnya ketika diberi pendidikan yang baik insyallah mereka akan tumbuh tidak seperti yang diharapkan oleh orangtuanya, mungkin ya. Saya percaya hal itu," tutur dia.

Baca Juga: Pusham UII: Tidak Semua Anggota ISIS Kombatan, Adili Jika Terbukti

2. PKS mengimbau agar pemerintah mengidentifikasi eks WNI

(IDN Times/Irfan Fathurochman)

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini juga sepakat pemerintah harus melakukan penyaringan terhadap eks WNI teroris lintas batas itu, jika ingin dipulangkan ke Indonesia.

Menurut Jazuli, pemerintah harus mengidentifikasi eks WNI yang memang jadi korban ISIS. Ia menilai rencana pemulangan ini memang tidak bisa dilihat secara hitam-putih.

"Negara dan pemerintah harus mampu memilih dan memilah skala prioritas WNI yang harus dijaga dan diselamatkan dari bahaya dan ancaman. Dalam hal ini profiling menjadi penting, mana yang benar-benar niat dan terlibat, dan mana yang menjadi korban," kata Jazuli di kompleks Parlemen DPR, Kamis.

3. Korban ISIS harus diselamatkan

Ilustrasi pemulangan ISIS (IDN Times/Arief Rachmat)

Jazuli menyebutkan para korban ISIS, dalam hal ini, misalnya anak-anak yang ikut orangtua mereka, memang harus diselamatkan dan dipulangkan ke tanah air.

"Pada posisi kita harus jelas membedakan antara WNI yang terjebak di Suriah dan menjadi korban, apakah sebagai pelajar, tenaga kerja, atau anak-anak yang tidak tah-menahu motif orangtuanya, dan ini wajib kita selamatkan," ujar dia.

4. PKS mendesak PBB turun tangan

Sekjen PBB Antonio Guterres saat pembukaan COP 25 di Madrid (2/12/2019). (Istimewa)

Sementara, terhadap eks WNI yang terang-terangan dan secara sadar terlibat kelompok teroris ISIS, Jazuli mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut turun tangan menangani masalah ini.

"Orang-orang yang nyata-nyata melawan negara, lalu menyatakan bergabung dengan ISIS, apalagi merobek paspor Indonesia secara terang-terangan dan demonstratif, dan ini yang harus diisolasi oleh PBB," kata dia.

Baca Juga: Tutup Pintu Pemulangan 600 Anggota ISIS Eks WNI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya