TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pondok Soto Man Solok Sumbar Menyuguhkan Rasa dan Pemandangan Ciamik

Sup stengkel dan teh talua gak ada obat!

Suguhan sup stengkel di Pondok Soto Man, Solok (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Jakarta, IDN Times - Sumatra Barat gak melulu soal rendang atau balado. Soto atau sup daging di Ranah Minang juga tidak kalah lezat.

Salah satu yang merajai soto dan sup daging adalah Rumah Makan Pondok Soto Man di Jalan Lingkar Pintu Angin, Kayu Aro, Solok, Sumbar.

Rempah jadi kunci hampir di setiap menu. Aroma kaldu dari rebusan daging sapi semerbak menggugah selera.

IDN Times berkesempatan mencicipi langsung sup dan soto Man. Berikut pengalamannya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Glamping di Sumatra Barat

1. Pemandangan di Pondok Soto Man memanjakan mata

Pemandangan di Pondok Soto Man, Solok (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Menjelang siang, kami melakukan perjalanan dari Kota Padang menuju jalan Lingkar Pintu Angin, Solok. Perjalanan menggunakan roda empat memakan waktu sekitar satu jam.

Sitinjau Lauik menyapa kami dengan hujan. Tanjakan yang viral di media sosial itu semakin kejam dan mencekam.

Ditambah, kendaraan yang kami pakai bersistem gerak roda depan semakin mengkhawatirkan. Karena, bisa saja putaran roda dengan aspal yang licin membuat mobil bergerak ditempat, bahkan tergelincir tak kuat menanjak.

Perlu keberanian, pengalaman dan memastikan kendaraan dalam keadaan baik sebelum lewat tanjakan maut itu.

Untuk sopir yang baru pertama kali, dijamin keringat dingin lewat jalan ini. Tenaga dan konsentrasi pasti terkuras dan membuat isi perut keroncongan.

Pelan-pelan dengan penuh kehatian, kami pun sampai di Pondok Soto Man Lingkar Pintu Angin, Solok. Lembah harau dibalut hamparan padi di sawah menyapa kami dari atas tempat makan.

Udara sejuk seperti di Puncak, Bogor semakin menggugah selera makan setelah perut dikocok Situnjau. Pemandangannya memanjakan siapa pun yang makan di Pondok Soto Man.

2. Soto dan sup disuguhkan dengan nasi beras Solok

Satu porsi sup di Pondok Soto Man, Solok (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tak mau basa-basi, kami memesan soto dan sup daging yang jadi andalan. Bedanya, soto menggunakan daging sapi kering, sedangkan sup memakai daging sapi basah.

Kalau mau variasi lain, daging soto atau sup bisa diganti dengan paru sapi.

Setelah memesan kedua menu tersebut, kami hanya butuh waktu lima menit untuk menunggu soto dan sup sampai di meja. Padahal, sedang ramai pengunjung.

Soto dan sup kami pun tiba, asap panas kuah mengepul dari dalam mangkuk ikut mengantar aroma cengkeh dan kulit kayu manis sampai ke kerongkongan. Membuat liur deras membasahi tenggorokan.

Pelayan menyuguhkan sup dan soto bersamaan dengan satu porsi nasi. Yang hampir lupa, nasi ini dari beras Solok.

Daerah Solok memang terkenal dengan beras Varietas Cisokan. Tekstur pera dan lembut, sepertinya dimakan dengan garam pun enak.

Selain nasi, perkedel juga disuguhkan untuk menemani lauk soto dan sup. Seperti perkedel umumnya, kentang yang lembut dibalut telur.

3. Sup stengkel yang wajib dicoba

Sup stengkel atau kaki sapi di Pondok Soto Man, Solok (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selain dua menu andalannya, Pondok Soto Man punya menu sup stengkel. Yakni sup kaki sapi yang disuguhkan dengan kuah sup.

Daging kaki yang melekat di tulang begitu mudahnya dikoyak garpu dan pisau. Saking empuknya, tak perlu menggunakan tangan atau gigi langsung untuk menarik daging dari tulang.

Bagian paling nikmatnya dari sup stengkel ini adalah sumsum di dalam tulang kaki. Sumsumnya lembek dan mudah diseruput menggunakan sedotan.

Urusan perut pun selesai, saatnya mencuci mulut dengan teh talua atau teh telur. Sepotong jeruk nipis diperas menghilangkan amis kuning telur ayam kampung.

Baca Juga: 5 Tempat Makan Sate Padang di Bandung, Rasanya Maknyus!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya